Tolak Munaslub Golkar, Jusuf Kalla Beberkan Dampak Buruknya Bagi Partai
- Istimewa
Jakarta – Mantan Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla, mengaku tidak setuju dengan isu yang berkembang belakangan ini terkait Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), yang bergulir di internal partai menjelang Pemilu 2024.
Menurut JK, begitu ia karib dipanggil, Munaslub akan menurunkan marwah Partai Golkar. Juga dampak-dampak yang merugikan bagi partai yang sedang mempersiapkan agenda Pemilu 2024.
"Sangat tidak setuju karena itu akan lebih menurunkan muruah-nya Golkar," kata Jusuf Kalla di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 31 Juli 2023.
JK menjelaskan, bila perpecahan terjadi di internal Partai Golkar, maka dapat berimbas pada raihan suara Pemilu 2024. Karena lanjut JK, partai yang tidak terpecah saja masih kesulitan untuk meraih kemenangan.
"Bersatu saja belum tentu menang, apalagi tidak bersatu," kata Wakil Presiden RI 2004-2009 dan 2014-2019 itu.
Seharusnya, terang JK, seluruh internal Partai Golkar bersatu agar bisa memenangkan Pemilu 2024 yang hanya tinggal kurang dari setahun lagi digelar.
"Bersatulah dalam situasi yang krisis ini artinya waktu yang lebih singkat, bagaimana bisa menang kalau pecah gitu kan? Ya, harus bersatu dulu," kata JK.
Menurut JK, isu bergulirnya Munaslub untuk mengganti kepemimpinan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar dan sebagai bakal capres Golkar juga tidak bisa dijadikan dasar alasan
"Kalau dengan alasan nasib Pak Airlangga nanti tidak terpilih siapa sih yang bisa memastikan siapa yang terpilih?" imbuhnya.