Plt Ketum PPP Mardiono Minta Arahan dan Bimbingan saat Sowan ke Katib Aam PBNU
- Istimewa
Magelang – Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono melakukan sowan ke Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Akhmad Said Asrori, di Pondok Pesantren Raudlotut Thulab, Desa Wonosari, Kelurahan Prajeksari, Kecamatan Tempuran, Magelang, Jawa Tengah.
Mardiono mengatakan, ada beberapa hal yang disampaikannya saat kunjungan kali ini. Antara lain, persoalan kenegaraan menjelang Pemilu hingga meminta doa.
“Kami sampaikan dan minta doa, agar Pemilu bisa dilaksanakan sebaik-baiknya sebagaimana hajat hidup rakyat dan akan dinikmati rakyat. Saya juga meminta doa agar bisa menjalankan amanah yang diberikan sebagai Plt Ketua Umum PPP, karena Pak Kiai merupakan guru dan pengasuh umat,” tutur Mardiono, di lokasi, Jumat, 28 Juli 2023.
Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono
- Istimewa
Mardiono juga mengaku, meminta bimbingan KH Akhmad Said untuk menjalankan amanah para pendiri partai. Tujuannya untuk memperjuangkan umat.
“Di samping meminta doa, kami meminta bimbingan agar partai yang diamanahkan ulama dan pendiri bisa menjadi bagian yang tidak terpisahkan untuk perjuangan umat,” ujarnya.
Sementara itu, KH Akhmad Said mengaku bersyukur atas kehadiran pimpinan partai berlambang Kabah yang sekaligus Utusan Khusus Presiden Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan.
“Ini suatu penghormatan bagi saya dan keluarga besar pondok pesantren. Kami berdoa semoga silaturahmi ini menjadi silaturahmi yang Allah anugerahkan manfaat untuk semuanya,” kata KH Akhmad Said.
Di tempat yang sama, Wakil Menteri Agama Syaiful Rahmat Dasuki yang mendampingi Muhamad Mardiono mengaku kehadirannya kali ini untuk meminta dukungan sekaligus doa untuk menjalankan amanahnya yang baru.
“Hari ini saya hadir sekalian mohon doa dan dukungan. Karena dengan dukungannya, insyaallah amanah bisa saya jalankan sebaik-baiknya,” jelas Syaiful.
Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros
Wakil Menteri Dalam Negeri mengatakan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto meminta untuk memperbaiki sistem pemilihan umum (pemilu) karena tidak efisien dan terlalu mahal.
