Cerita Megawati Dibully Gegara Sebut Jokowi Petugas Partai

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Sumber :
  • YouTube PDIP

Surabaya - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengatakan dirinya banyak kritik dan bully-an usai menyebut Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai petugas partai. Padahal, ada alasan khusus dibalik sebutan petugas partai itu.

Survei: Cakada yang Diusung KIM Plus Berpotensi Kalahkan PDIP di Dapil Jabar XI

Hal itu diungkap Megawati saat memberikan sambutan di acara peresmian Kebun Raya Mangrove pertama di Indonesia, tepatnya di Gunung Anyar, Surabaya, Rabu, 26 Juli 2023.

Megawati mulanya mengatakan berdasarkan perundang-undangan, presiden itu diusung oleh partai politik (parpol). Dengan begitu, maka presiden merupakan petugas partai.

Firdaus Oiwobo Bela Ivan Sugianto: Polisi Harus Adil, Tangkap Juga Siswa yang Bully Anak Ivan

Presiden Jokowi dan Megawati Sukarnoputri di acara HUT PDIP ke-50.

Photo :
  • YouTube PDIP

Itulah sebabnya, Megawati menyebut Presiden Jokowi sebagai petugas partai. Hal ini dikarenakan Jokowi merupakan kader partai yang diusung PDIP menjadi capres pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019 lalu.

Ara Klaim Suara Pramono-Rano Akan Turun setelah Didukung Anies, Kenapa?

"Namanya perundangan Republik Indonesia, bahwa yang namanya capres itu diusung oleh satu partai atau beberapa partai, itu jelas loh. Kok terus saya yang dibully, enggak boleh kader, itu petugas partai itu apa? Saya bilang Pak Jokowi petugas partai, ayo mau dibully lagi?" kata Megawati.

Megawati mengaku sering merasa geram buntut kritikan dan bully-an yang ia terima atas sebutan petugas partai terhadap Jokowi.

Padahal kata dia, sebutan petugas partai sudah umum di kalangan PDIP. Sehingga dirinya juga berhak menyebut Jokowi sebagai petugas partai sebab sejak menjadi Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta hingga Presiden tetap menjadi kader dan selalu didukung PDIP.

"Loh, yang menyalonkan saya, yang lain ngikut, enak saja. Masa bodo amat, memang partai kita gitu, kok yang lain ikut nimbrung intervensi," tutur Megawati.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya