Keras! Adian Sindir Baliho Prabowo Pakai Foto Jokowi: Kita Gak Butuh Kayak Gitu

Politikus PDIP sekaligus Aktivis 98, Adian Napitupulu
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Jakarta - Politikus PDI Perjuangan (PDIP) heran dengan banyaknya baliho, billboard bakal capres Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan menyertakan Presiden RI Jokowi. Menurut dia, Prabowo dan Gerindra seperti tidak yakin karena hanya untuk membangun persepsi publik.

Kadin Indonesia Bakal Gelar Rapimnas Akhir Pekan Ini, Sinergikan Program Presiden Prabowo

Omongan Adian itu disampaikan dalam acara Catatan Demokrasi tvOne. Anggota DPR itu awalnya menimpali pembicara lainnya yaitu politikus Partai Gerindra Andre Rosiade.

Dia menanggapi santai perihal elektabilitas bakal capres PDIP Ganjar Pranowo yang disalip Prabowo dalam beberapa hasil survei. Bagi Adian, hal itu tak bisa dibandingkan karena Prabowo sudah deklarasikan sebagai bakal capres sejak 11 bulan lalu.

Eks Wantimpres Kecewa, Bilang Harusnya Jokowi Jadi Negarawan saat Pilkada

"Gak juga sebenarnya. Prabowo itu sudah deklarasi 11 bulan lalu, Ganjar baru 3 bulan. Jangan diadu dong orang yang sudah lari 11 bulan dengan orang 3 bulan," kata Adian dikutip VIVA pada Rabu, 26 Juli 2023.

Adian mengatakan jika soal survei mesti diadu dengan data survei. Ia menyebut data salah satu lembaga survei melaporkan pendukung Jokowi yang dukung Ganjar sudah naik menjadi 49 persen.

Menaker Yassierli Menghadap ke Presiden Prabowo, Bahas Kenaikan UMP 2025

Politikus PDIP Adian Napitupulu.

Photo :
  • YouTube Catatan Demokrasi tvOne

Lalu, dia menyinggung omongan Andre Rosiade terkait soal dukungan capres 2024. Ia meyakini Jokowi sebagai Presiden tidak akan pernah menyatakan dukungan secara terbuka pada siapapun.

"Karena dia kepala negara, dia kepala pemerintahan, dia Presiden bagi seluruh rakyat. Tapi, (jika) dia Presiden secara personal, dia bisa," tutur Adian.

Pun, dia heran dengan Andre yang mencontohkan pengakuan pelayan Soto di Solo yang merupakan pemilih Jokowi diklaim mendukung Prabowo. Ia membandingkan dengan cara dia yang secara personal bertanya langsung kepada Jokowi.

"Aduh, gak ada contoh apple to apple apa. Oke. Lalu, yang disampaikan Jokowi kepada saya disampaikan kepada pelayan di soto tadi," ujar Adian.

Dia meminta agar Andre bisa menyertakan perbandingan yang setara dan logis.

"Bisa gak sih kita membangun alur berpikir yang logis gitu. Kalau kita membandingkan sesuatu yang setara dong," lanjut Adian.

Lalu, dia menyindir gaya komunikasi Gerindra dan Prabowo memasang baliho terdapat gambar Prabowo serta Jokowi. Bagi dia, upaya itu karena tidak yakin dan untuk membangun persepsi.

"Ngapain sih pasang baliho, bilboard gede-gede mahal-mahal kalau yakin? Itu kan hanya gak yakin saja untuk membangun persepsi," kata Adian.

"Kalau kita gak butuh kayak begitu, gak butuh," ujar Adian.

Adian mengatakan tak butuh dengan banyak baliho seperti Prabowo dan Gerindra, karena PDIP yang 'melahirkan' Jokowi.

"Kenapa? Karena kita percaya rahim yang melahirkan Jokowi  sama dengan yang melahirkan Ganjar. Siapa yang meneruskan program Jokowi, program Jokowi, visi misi dirumuskan salah satu oleh PDIP. Bukan Partai Gerindra," jelas Adian.

Dia bilang dengan rahim dari PDIP maka artinya yang meneruskan adalah melahirkan dari rahim yang sama. "Dengan melahirkan visi misi yang sama. Kan seperti itu," sebut Adian.

Lagi-lagi Adian menyebut PDIP tak perlu dengan cara seperti Prabowo.

"Kita gak butuh banyak-banyak gitu. Kenapa sih meyakinkan publik segala macam seperti itu?" tuturnya.

Omongan Adian itu sempat ditanggapi Andre. Dia malah merasa heran karena baliho Ganjar dengan narasi capres pilihan Jokowi juga banyak bertebaran.

"Bang Adian bilang nggak perlu baliho. Tapi, faktanya sekarang di mana-mana, baliho Ganjar pilihan Jokowi itu di mana-mana," ujar Andre.

Andre menilai PDIP termasuk Adian khawatir dengan mempersoalkan baliho Prabowo terdapat gambar Jokowi.

Dok. Istimewa

Bela Jokowi, Rampai Nusantara Tak Sependapat Dengan Hasto Soal Kriminalisasi Terhadap Anies

Ketua Umum Rampai Nusantara, Mardiansyah Semar tidak sependapat dengan pernyataan dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait dugaan kriminalisasi terhadap Anies Baswedan.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024