Puan Yakin Jokowi Tak Pindah Haluan: Tetap Bersama PDIP
- Instagram @puanmaharaniri
Solo - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani meyakini Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tak pindah haluan dari partainya dengan mendukung bakal calon presiden (capres) selain Ganjar Pranowo.
"Nantinya, pada Pemilu yang akan datang tetap akan bersama dengan PDIP juga," kata Puan kepada wartawan usai menghadiri acara hari lahir (harlah) ke-25 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Minggu, 23 Juli 2023.
Puan lantas menyinggung soal peran dari PDIP dalam mendukung karir politik Jokowi. Dimulai dari pemilihan wali kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga pemilihan presiden (Pilpres) sebanyak dua periode, Jokowi tak pernah kalah dibawah dukungan PDIP.
"Saya meyakini Pak Jokowi yang sejak jadi walikota, gubernur sampai sekarang dua kali jadi presiden itu diusung dan didukung oleh PDIP Perjuangan. Nantinya pada pemilu yang akan datang tetap akan bersama PDIP," jelasnya.
Gesture Politik Jokowi Isyarat Dukung PrabowoÂ
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman meyakini bahwa Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan dukungan kepada bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Menurut dia, bentuk dukungan Jokowi ke Prabowo terlihat dari gestur politiknya. Jokowi sempat menyinggung bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yang berani mempertahankan kepentingan bangsa dan negara. "Ya, [berdasarkan] gestur politiknya," kata Habiburokhman di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 7 Juni 2023.
Hal inilah yang membuat Habiburokhman sangat yakin bahwa sosok yang dimaksud Presiden Jokowi adalah Prabowo Subianto.
"Pernyataan bahwa kita membutuhkan pemimpin nasional yang berani mempertahankan kepentingan bangsa dan negara. Itu kan jelas-jelas arahnya [pada sosok Prabowo Subianto]," katanya.
Habiburokhman mengaku tidak mempermasalahkan sikap Presiden Joko Widodo yang ikut campur dalam hal politik, khususnya menjelang Pemilu Serentak 2024. Selama tidak ikut kebijakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Pemilu, menurutnya, tidak menjadi masalah.
Ia malah menilai sudah sepantasnya Jokowi cawe-cawe dalam konteks positif, seperti ikut menertibkan aturan kampanye dan aturan lain terkait Pemilu 2024. "Kita sebagai bangsa Indonesia, semuanya, memang harus cawe-cawe. Sebagai panggilan moral, apalagi beliau presiden. Jadi, cawe-cawe itu dalam konteks positif," ujarnya.
Dia menegaskan tidak keberatan dengan sikap Jokowi yang cawe-cawe selama hal itu tidak merugikan pihak tertentu. Meski demikian, sampai saat ini belum ada pasangan bakal calon presiden (capres) dan bakal calon wakil presiden (cawapres) yang ditetapkan.