Jokowi Tanya Cawapres Anies ke Surya Paloh, Qodari Sindir Denny Indrayana Soal Penjegalan

Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari dalam Pemaparan Hasil Survei
Sumber :
  • VIVA/ Yeni Lestari

Jakarta – Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, mengaku salah satu yang ditanyakan oleh Presiden Joko Widodo ke dirinya dalam pertemuan beberapa waktu lalu, adalah soal cawapres dari Anies Baswedan.

Ucapkan Terima Kasih ke Anies, Pramono Janji Lanjutkan Programnya di Jakarta

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan atau PPP, Achmad Baidowi mengatakan, pertanyaan Presiden Jokowi ke Paloh tersebut memberi bukti tidak ada upaya menjegal Anies. Seperti yang dituduhkan sejumlah pihak.

"Ketika ada informasi dari Pak Surya bahwa Presiden Jokowi juga menanyakan siapa cawapres yang akan diusung oleh Pak Anies, itu juga semakin mengkonfirmasi bahwa Presiden tidak ada niatan atau tidak ada urusan dengan yang namanya katanya jegal menjegal pencalonan Anies Baswedan," kata politisi yang akrab disapa Awiek itu, dalam program Apa Kabar Indonesia Malam tvOne, dikutip VIVA, Kamis 20 Juli 2023.

Anies Baswedan: Saya Tentu Dukung Pramono-Rano di Pilkada Jakarta, Sudah Jelas

Menurut Awiek, persoalan tudingan menjegal Anies ini perlu dituntaskan isunya di tengah-tengah masyarakat. Apalagi narasinya adalah upaya penjegalan itu dilakukan oleh Presiden.

"Ini penting bagiamana pun kontestasi pilpres ke depan harus dijaga dan berlangsung secara sehat," katanya.

Ridwan Kamil Janji Perbanyak Trotoar Empat Kali Lipat di Jakarta jika Jadi Gubernur

Di acara yang sama, pengamat politik Muhammad Qodari mengatakan, dirinya punya pandangan serupa dengan Awiek. Bahkan ia menyebut, sebagai jawaban atas tudingan yang dilayangkan Denny Indrayana soal ada upaya menjegal Anies maju di Pilpres 2024.

"Ketika ada pertanyaan mengenai wakil presiden, ini sebetulnya nggak seperti yang ditudingkanlah katakanlah minimal oleh Denny Indrayana misalnya, ada upaya untuk menjegal agar Anies Baswedan nggak bisa maju begitu," kata Qodari, yang juga Direktur Eksekutif Indo Barometer itu.

Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh, juga menurutnya adalah gayung bersambut. Jokowi mengundang dan Paloh datang. Sebab lanjut Qodari, jika tidak bersambut maka Surya Paloh tidak akan bercerita soal pertemuan keduanya itu.

Maka dari itu, ia melihat bahwa segala sesuatu ke depannya masih bisa berubah terkait dengan kontestasi di Pemilu 2024. 

"Segala kemungkinan masih bisa terjadi ke depan," katanya.

Lanjut Qodari, ia melihat hubungan Jokowi dan Nasdem saat ini masih belum putus total. Walau dia mengibaratkan satu kaki Nasdem ada di pemerintahan dan satu lagi di luar. Walau kerap bertengkar, tetapi tidak sampai putus hubungan.

Dia mencontohkan, Nasdem tidak menggebu-gebu ketika mengkritik pemerintahan Jokowi. Termasuk saat Apel Siaga akhir pekan lalu, yang menurutnya tidak menyerang langsung. Berbeda dengan Demokrat misalnya, yang langsung menyerang kebijakan pemerintahan Jokowi, meski Nasdem dan Demokrat ada di Koalisi Perubahan.

"Soal revolusi mental tapi nggak sesuai harapan tapi nggak pernah betul-betul sebuah pukulan yang besar ibaratnya hook," katanya.

"Saya melihat memang Pak Surya Paloh dan Nasdem ketika berhadapan dengan Jokowi nggak sepenuhnya frontal," lanjut dia.

Jokowi Tanya Cawapres Anies

Presiden Jokowi bersama Surya Paloh

Photo :
  • VIVA.co.id/Moh Nadlir

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan bahwa dalam pertemuan di Istana Negara, Senin kemarin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menanyakan kepadanya siapa sosok bakal cawapres yang mendampingi Anies Baswedan. 

“Pak Jokowi juga tanya, ‘siapa ni wakil presidennya ni’. (Saya jawab) Wah saya belum mikirin itu, yang saya tau Pak Anies itu. Saya bilang saya belum memahami, Pak Anies yang palih tahu,” kata Surya Paloh saat ditanyai awak media, Selasa, 18 Juli 2023. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya