Cara Mardiono Bangun Silaturahmi Antara Kader PPP dengan Warga
- Istimewa
Kendari – Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono mengikuti jalan sehat yang digelar oleh DPW PPP Sulawesi Tenggara (Sultra), bersama puluhan ribu masyarakat di Kendari, Sultra.
Mardiono mengatakan jalan sehat kali ini dilakukan untuk membangun tali silaturahmi antara kader dan masyarakat.
“Alhamdulillah tadi melakukan jalan sehat untuk menyegarkan masyarakat Sultra, khususnya Kendari. Sekaligus membangun silaturahmi agar antara sesama kader dan masyarakat berlangsung akrab dalam menyosialisasikan tujuan serta program PPP,” tutur Muhamad Mardiono, di Lapangan MTQ, Kendari, Sultra, Minggu, 16 Juli 2023.
Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono
- Istimewa
Melihat antusiasme masyarakat dan kader yang hadir menghijaukan Kendari, Mardiono yakin PPP bisa kembali bangkit dalam Pemilu 2024 mendatang.
“Kalau dilihat antusiasme kader dan tanggapan masyarakat yang menyamai kami alhamdulillah. Insya Allah akan menjadi kemenangan bagi perjuangan PPP,” ujarnya.
Sementara, Ketua DPW PPP Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka menjelaskan bahwa jalan sehat kali ini merupakan kegiatan puncak dari pengukuhan pengurus dan Muskerwil II.
“Puncaknya adalah gerak jalan, dimana kita mengajak masyarakat hidup sehat lewat kegiatan ini,” kata Andi.
Andi menuturkan, kegiatan yang dihadiri oleh puluhan ribu orang ini merupakan gambaran bahwa PPP telah memiliki basis pemilih yang jelas.
“Ini merupakan gambaran dengan antusias masyarakat, bahwa kita sudah punya basis pemilih yang jelas. Ke depannya kita akan lakukan pembinaan agar ke depan bisa bertambah lebih dan kegiatan tidak akan berhenti sampai di sini,” pungkasnya.
Dalam kegiatan ini, DPW PPP juga memberikan fasilitas 100 unit motor untuk operasional partai, lima mobil operasional, 22 ambulans, dan lainnya.
Pilpres 2024 Dinilai Mulai Geser Demokrasi RI Jadi Otokrasi Elektoral yang Mengkhawatirkan
Pilprres 2024 dinilai sebagai fenomena yang mengkhawatirkan bagi demokrasi Indonesia karena mulai menggeser demokrasi Indonesia menuju otokrasi elektoral.
