Anas Urbaningrum Bicara Peluang Jalin Komunikasi ke Demokrat: Yang Zalim bukan Kawan Kami

Ketua Umum Partai Kebangkitan Nasional (PKN) Anas Urbaningrum
Sumber :
  • FB Gede Pasek

Jakarta – Ketua Umum Partai Kebangkitan Nasional (PKN), Anas Urbaningrum angkat bicara soal kemungkinan partainya melakukan komunikasi dengan Partai Demokrat. Menurut Anas, pihaknya terbuka untuk melakukan komunikasi politik dengan semua partai. 

Jokowi hingga SBY Bakal Ramaikan Kampanye Akbar RK-Suswono Sabtu Besok

"Semua partai politik kami punya peluang untuk berkomunikasi, tentu dengan banyak pertimbangan," kata Anas di acara penutupan Musyawarah Nasional Luar Biasa atau Munaslub PKN, pada Sabtu malam, 15 Juli 2023. 

Anas kembali menyinggung bahwa partainya tidak akan terbuka pada sifat zalim. Pelaku kezaliman, menurut Anas, akan menjadi musuh dari PKN. Semua partai diakuinya sahabat PKN, tidak ada yang menjadi musuh.

Media Sosial Akun Gerindra Jadi Tempat Keluhan Warganet ke Presiden untuk Selesaikan Kasus di Tanah Air

Ketum PKN Anas Urbaningrum

Photo :
  • VIVA/ Natania Longdong

"Tadi saya katakan, tidak ada partai yang menjadi musuh PKN, yang menjadi musuh adalah yang zalim. Yang zalim kan bukan partai, yang zalim itu orang, tidak ada partai yang zalim," tuturnya. 

PKN Besutan Anas Urbaningrum Siap Bantu Prabowo Entaskan Masalah Stunting

Dalam kesempatan yang sama, Anas menyebut bahwa semua partai politik di matanya memiliki status yang sama. Namun, dia akan tetap selektif dalam memilih partai untuk dijadikan teman berkomunikasi. 

"Oleh karena itu buat saya, partai itu semua statusnya sama, tidak ada yang musuh, tapi tentu kami selektif, mana yang zalim tentu itu bukan kawan kami," ujarnya. 

Anas Urbaningrum menjadi Ketua Umum PKN secara aklamasi pada Munaslub PKN yang digelar sejak Jumat. Ia menggantikan koleganya Gede Pasek Suardika. Anas menempati posisinya sekarang setelah keluar dari Lapas Sukamiskin Bandung beberapa bulan lalu, usai tersandung kasus korupsi di KPK ketika menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat pada 2013.

Gede Pasek Suardika menyebut, Anas menjadi Ketum PKN adalah kebangkitannya di dunia politik. Dimana menurutnya Anas dikriminalisasi hingga harus mendekam di penjara.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya