Anas Urbaningrum Singgung Soal Zalim dan Pidato Dari Jeddah, Sindir SBY?

Ketum PKN Anas Urbaningrum
Sumber :
  • VIVA/ Natania Longdong

Jakarta – Ketua Umum Partai Kebangkitan Nasional (PKN) Anas Urbaningrum, menyampaikan pidato politiknya dalam penutupan Musyawarah Luar Biasa atau Munaslub PKN. Dia meminta agar kader menjauhi sifat zalim.

Demokrat Ogah Ikut Campur Urusan PDIP yang Pecat Jokowi dan Gibran

Tidak hanya itu, Anas juga menyinggung soal pidato di Jeddah. Meski tidak spesifik, tetapi sindiran itu seolah mengarah ke pidato dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2013 lalu, menyangkut proses hukum Anas di KPK. Ketika itu, SBY adalah Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, dan Anas adalah Ketua Umum Partai Demokrat. Saat itu, Anas disebut-sebut terlibat kasus korupsi yang ditangani oleh KPK.

Dalam pidatonya di penutupan Munaslub PKN tersebut, Anas mengatakan seorang pemimpin harus menjauhi sifat zalim tersebut, dan menjauhkan sifat saling menjatuhkan.

AHY soal Kans Jokowi Gabung Demokrat Usai Dipecat PDIP

"Suatu hari Partai Kebangkitan Nusantara dipercaya dan dipilih untuk menjadi pemimpin negeri ini. Partai Kebangkitan Nusantara harus menjauhi sifat-sifat zalim," kata Anas dalam pidatonya, di Jakarta, pada Sabtu malam, 15 Juli 2023.

Anas menyebut sejumlah petinggi PKN yang juga adalah eks kader Partai Demokrat. Seperti Gede Pasek Suardika hingga Sri Mulyono. Anas meminta kepada mereka, bila nanti terpilih sebagai pemimpin, agar jangan berpidato dari Jeddah.

Ibas Yudhoyono Bicara Potensi AI Bantu Anak Muda Capai Generasi Emas 2045

"Itu bukan pidato, itu ekspresi kezaliman. Contoh contoh," kata Anas, disambut tepuk tangan meriah dari kader PKN.

"Tidak perlu menggunakan, memperalat kekuasaan, dan menggunakan wewenangnya untuk mencelakai pihak lain, untuk mempersekusi pihak lain. Karena fungsi kekuasaan bukan itu," lanjut mantan Ketua Umum PB HMI tersebut.

Sekretaris Jenderal DPP Demokrat Teuku Riefky Harsya

Demokrat Bakal Kaji Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD

Partai Demokrat bakal mengkaji lebih dulu terkait dengan ada wacana kepala daerah dipilih oleh DPRD. Wacana ini muncul setelah disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto.

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024