Menteri PAN-RB Minta Kepala Daerah Setop Memperbanyak Aplikasi karena Mempersulit Masyarakat

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas dalam acara Peresmian Bersama 14 Mal Pelayanan Publik, di kantor Kementerian PAN-RB, Jakarta, Kamis, 13 Juli 2023.
Sumber :
  • ANTARA

Jakarta – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas berharap kepada kepala daerah di Indonesia untuk tidak memperbanyak produksi aplikasi.

Jaksa Agung Ungkap Alasan Lembaganya Getol Usut Kepala Daerah

Hal itu, kata Anas, sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo bahwa pemerintah tengah mendorong Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE). Ia menegaskan, SPBE bukan perihal banyaknya aplikasi, melainkan tentang pelayanan digital yang terintegrasi.

"SPBE ini bukan aplikasi, maka kami sangat berharap kepada para bupati dan saudara-saudara sekalian yang hari ini hadir langsung maupun tidak, ke depan kita tidak perlu lagi memperbanyak memproduksi aplikasi," kata Anas dalam sambutannya ketika meresmikan 14 Mal Pelayanan Publik, di kantor Kementerian PAN-RB, Jakarta, Kamis, 13 Juli 2023.

Budi Gunawan Minta Kepala Daerah Hati-hati Buat Kebijakan yang Berpotensi Timbulkan Gejolak

Mal Pelayanan Publik Pemprov DKI Jakarta

Photo :
  • VIVA.co.id/ Irwandi Arsyad

Dia mengingatkan bahwa kepala daerah perlu menghindari satu inovasi, satu aplikasi. Hal tersebut agar masyarakat tidak harus mengunduh banyak aplikasi dan membuat banyak akun secara berulang.

Cara Menggunakan Aplikasi Penghitung Kalori untuk Diet Sehat dan Efektif

"Kadang kita satu inovasi SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah), bikin aplikasi. Apalagi kalau ada kepala SKPD baru, biasanya dengan bangga menyajikan kepada bupatinya: ‘Pak, ini ada aplikasi baru’," ujar Anas.

Menurutnya, jika kondisi tersebut berlanjut, maka akan ada ratusan aplikasi di daerah dan dikhawatirkan mempersulit masyarakat dalam mengakses layanan publik.

"Kalau ini diteruskan, maka nanti di daerah akan ada ratusan aplikasi. Semakin banyak aplikasi, maka masyarakat akan susah untuk mengakses akun pelayanan," ujarnya.

Suasana gedung tua yang kini dijadikan Mal Pelayanan Publik di Surabaya.

Photo :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

Hal yang tidak kalah penting untuk diperhatikan oleh kepala daerah, katanya, adalah sumber daya manusia (SDM). Menurutnya, SDM yang berkualitas menjadi persoalan penting dalam membangun daerah yang hebat.

"Di atas semua ini, SDM menjadi penting. Oleh karena itu, Pak Bupati, tolong sering-sering ketemu kepala BKD (Badan Kepegawaian Daerah)-nya. Karena team is the king. Bapak tidak mungkin melibatkan semua ASN untuk kabupaten bapak/ibu hebat, tapi bapak perlu tim kecil yang hebat dan salah satunya adalah SDM pilihan yang tepat," imbuhnya.

Pada kesempatan itu, Anas juga menyebut terdapat empat ekosistem pelayanan terintegrasi, di antaranya adalah direct service, yakni pelayanan secara langsung kepada masyarakat.

Selanjutnya, mobile service atau layanan bergerak, seperti pemberian layanan dengan menggunakan sarana transportasi. Kemudian, self service (pelayanan mandiri) dan electronic service, yaitu pelayanan interaktif melalui Mal Pelayanan Publik Digital.

"Inilah empat model ini yang telah tumbuh dan dikembangkan," ujar Anas. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya