PKB Syaratkan Ini Bila Golkar dan PAN Mau Masuk Koalisi Mendukung Capres Prabowo Subianto
- Istimewa
Jakarta – Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB, mempersilahkan Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional atau PAN, apabila ingin bergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya atau KKIR. Tetapi, ada syaratnya.
Wakil Sekjen PKB, Syaiful Huda menegaskan partainya mempersilahkan Partai Golkar dan PAN bergabung dalam KKIRÂ bentukan Gerindra dan PKB. Huda menekankan, kedua partai tersebut harus patuh dengan syarat yakni menerima Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai Cawapres dari Prabowo Subianto.
"Sebagai teman sesama partai politik ya intinya kalau mereka maju sendiri monggo karena (Golkar dan PAN) juga sudah cukup kan 20 % Presidential Threshold (ambang batas pencalonan). Kalau mau gabung monggo, tapi semangatnya kami sudah Cak Imin, Pak Prabowo dan Cak Imin sudah duluan. Artinya power sharing-nya ya di luar cawapres," kata Huda di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 12 Juli 2023.
Huda mengklaim, kondisi obyektif juga mendukung Cak Imin menjadi Cawapres Prabowo Subianto dibandingkan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto atau Menteri BUMN Erick Thohir yang disodorkan PAN. Kondisi obyektif yang dimaksud yakni Cak Imin mempunyai peluang besar memberikan insentif elektoral kepada Prabowo di Jawa Timur.
"Saya merasa Pak Prabowo dan Pak Imin ini kan dwi tunggal, dua kali pilpres Pak Prabowo kalah dan kami identifikasi kalahnya di mana Pak Prabowo, di Jawa Timur. Pak Prabowo kalah dua kali dengan Pak Jokowi itu 9 juta suara di sana, Jawa Timur, PKB ini basisnya Jawa Timur," kata Huda.
Menurut Huda, jika Prabowo tidak mendapatkan insentif elektoral di Jawa Timur, maka peluang untuk menang di Pilpres 2024 agak berat. Sementara Imin dan PKB memiliki basis suara di Jawa Timur dibandingkan Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Erick Thohir.
"Di situlah ada yang namanya Gus Imin yang punya rumah Jawa Timur, kalau dibanding banding gitu ya misalnya ada Pak Airlangga di Golkar misalnya, kebetulan Addressing rumah beliau tidak di Jawa  Timur, misalnya PAN, apakah Pak Zul dan Pak Erick Thohir juga address rumahnya tidak di Jawa Timur, hanya Gus Imin yang punya address di Jawa Timur," imbuhnya.