Approval Rating Tinggi, PAN: Jokowi Effect Akan Kuat dalam Kontestasi 2024

Presiden Jokowi dan Ketum PAN Zulkifli Hasan.
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta - Temuan Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis tingkat kepuasan masyarakat atau approval rating terhadap kerja Presiden Jokowi di level tertinggi. Angka approval rating Jokowi disebut berada di 81,9 persen.

Survei: Mayoritas Publik Optimis Ekonomi RI 2025 di Era Prabowo Bisa Lebih Baik

Direktur Eksekutif LSI Djayani Hanan mengatakan, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kerja Presiden Jokowi kini berada di angka 81,9 persen, mendekati 82 persen. Angka itu menurutnya dianggap rekor dalam approval rating Jokowi.

“Angka 81,9 persen merupakan yang tertinggi sepanjang temuan survei melalui sambungan telepon,” kata Djayadi saat paparan hasil survei secara virtual, Selasa, 11 Juli 2023.

Survei LPI: Mayoritas Publik Bersentimen Positif Yakin Prabowo Bisa Bawa RI Lebih Baik

Djayadi menjelaskan survei terbaru pihaknya dilakukan dalam kurun waktu 1-8 Juli 2023. Sebanyak 1.242 responden dilibatkan melalui sambungan telepon. Survei memiliki tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

Menurut dia, tingkat kepuasan publik terhadap kerja Presiden Jokowi konsisten menguat. Ia memaparkan sepanjang 2023, hingga memasuki awal Juli, trennya terus meningkat.

Jokowi Ajak 2 Cucunya Nonton Laga Timnas Indonesia Vs Filipina di Manahan

Ia menekankan, jika pada awal Februari angkanya 75,9 persen, kemudian kian meningkat pada akhir Februari jadi 76,8 persen. “Memasuki Juli, terjadi kenaikan yang cukup signifikan dan tertinggi sepanjang sejarah survei, yakni mencapai 81,9 persen,” jelas Djayadi.

Djayadi bilang tingginya tingkat kepuasan terhadap kerja Jokowi berlaku di setiap kelompok demografi dan wilayah.

Sekjen DPP PAN, Eddy Soeparno

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Jokowi Figur Sangat 'Wangi'

Sementara, Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno, menanggapi tingginya approval rating terhadap kinerja Jokowi akan memberikan efek positif. Menurut dia, efek kuat itu terkait tingkat keterpilihan terhadap capres yang memiliki relasi kuat dengan Jokowi. Eddy bahkan menyebut Jokowi sebagai figur yang harum.

"Pak Jokowi ibarat sosok yang sangat wangi saat ini. Dan siapa pun yang terasosiasi dengan Pak Jokowi akan kebagian rasa wanginya dalam bentuk kenaikan elektabilitas," ujar Eddy.

Dia menambahkan sejauh ini efek positif tersebut sudah dirasakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo. Dia menilai dua tokoh itu dipersepsikan dekat dengan Jokowi.

"Pak Ganjar dan Pak Prabowo terlihat sering terasosiasi dengan Pak Jokowi sehingga elektabilitasnya menjadi terangkat naik," tutur Eddy.

Lebih lanjut, dia menuturkan, efek tersebut bakal lebih signifikan mengangkat tingkat keterpilihan dibanding figur calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Prabowo maupun Ganjar.

"Cawapres bagaimana dipresentasikan tadi yang melekat dan dipasangkan ke salah satu capres yang paling unggul dalam survei, Pak Prabowo atau Pak Ganjar, tidak membawa dampak yang signifikan terhadap elektabilitas capresnya," jelas Eddy.

"Tetapi, Pak Jokowi diasosiasikan dengan salah satu capres, justru menambah nilai daripada capres yang bersangkutan," ujar Ketua Komisi VII DPR tersebut.

Bagi dia, efek Jokowi akan terlihat kuat dalam kontestasi Pilpres 2024. Menurut dia, kondisi itu akan berdampak positif terhadap bakal capres tertentu.

"Jadi, saya perhatikan, Jokowi effect akan kuat dalam kontestasi yang akan datang. Dan, itu akan sangat menguntungkan capres yang diasosiasikan paling dekat Pak Jokowi," ujar Eddy.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya