JIS Dikaitkan dengan Politik, Heru Budi: Saya Enggak Tahu, Tahunya Kerja

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat memberikan keterangan pers.
Sumber :
  • ANTARA/Syaiful Hakim

Jakarta - Polemik seputar Jakarta Internasional Stadion (JIS) masih terus berlanjut. Lapangan di JIS yang disebut tidak sesuai standar FIFA hingga dikaitkan dengan unsur politis menimbulkan banyak kritikan dan komentar dari berbagai pihak.

Anies Sebut Situasi Pilkada 2024 Tenang: yang Rame Itu Sosmed

Menanggapi hal tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengaku hanya ingin bekerja semaksimal mungkin dalam perencanaan penyempurnaan JIS. "Saya enggak tahu itu, tahunya kerja," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa, 11 Juli 2023. 

Mantan wali kota Jakarta Utara itu juga akan melakukan penyempurnaan JIS agar memenuhi standar FIFA. Sarana dan prasarana di luar JIS akan ditambah untuk pengunjung yang datang menonton pertandingan. Akan dibangun, di antaranya jalan menuju tol dan jembatan penyeberangan.

Anies Telepon Pramono usai Pantau Quick Count, Langsung Ucapkan Selamat?

Jakarta Internasional Stadium (JIS) atau Stadion JIS di Jakarta Utara

Photo :
  • Stadion JIS

Yang pasti, menurutnya, secara umum JIS sudah baik dan mumpuni; hanya beberapa sarana dan prasarana yang perlu disempurnakan agar dapat digunakan untuk segala kegiatan.

Anies Baswedan: Hasil Quick Count Pilkada Jakarta 2024 Satu Putaran

Polemik renovasi Jakarta International Stadium (JIS) terus bergulir. Rencana pemerintah melalui Kementerian PUPR untuk merenovasi rumput JIS yang memakan biaya hingga Rp 6 miliar dianggap berlebihan. 

Juru Bicara Anies Baswedan Surya Tjandra menyebut rencana tersebut bagian dari politisasi dibanding untuk pelaksanaan tuan rumah Piala Dunia U-17.

Surya menilai, inspeksi yang dilakukan pemerintah ke JIS sangat berlebihan. Terlebih ketika hasil inspeksi hanya difokuskan pada rencana perbaikan rumput stadion yang bahkan banyak digunakan untuk stadion internasional lainnya.

Jakarta International Stadium (JIS).

Photo :
  • VIVA.co.id/ Riyan Rizki Roshali

“Bahkan tiba-tiba ada yang jadi ahli rumput hanya untuk menunjukkan kekurangan JIS. Jelas ini hanya ditujukan untuk politisasi capres Anies Baswedan” kata Surya dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 5 Juli.

Mantan wakil menteri agraria dan tata ruang ini juga mengkritik sikap dua menteri yang langsung mengundang kontraktor rumput untuk memeriksa rumput JIS. 

Padahal, kata dia, seharusnya yang bisa menilai layak apa tidak adalah FIFA. Justru dipandang tidak etis saat seseorang yang memiliki kepentingan bisnis diminta untuk memberikan evaluasi.

Hal lain yang dirasa aneh adalah ketika proses evaluasi saja belum selesai, apalagi tender, Menteri PUPR justru sudah membawa kontraktor. Terkesan telah ditunjuk untuk mengerjakan renovasi rumput. 

Dia juga mengaku mendapat kabar bahwa PT Jakarta Propertindo (JakPro) tidak diajak untuk melakukan inspeksi, justru kunjungan langsung diambil alih oleh pemerintah pusat. Kemudian langsung menggandeng PT Karya Rama Prima. 

“Jadi, niatnya seperti memang mau bikin drama, bukan survei teknis. Sementara PT KRP kan kebanyakan bikin lapangan golf, lihat saja semua proyeknya lapangan golf. Satu lapangan bola terkenal cuma Gelora Bung Karno, jadi saya bingung kenapa dia bisa dapat GBK ya?” kata dia. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya