Prabowo: Indonesia Jadi Panutan Banyak Negara
- ANTARA/Gilang Galiartha
Jakarta – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan Indonesia makin dihormati dan menjadi panutan banyak negara karena semakin banyaknya negara yang ingin bekerja sama dalam pelatihan prajurit dan pengembangan industri pertahanan.
“Beberapa negara minta meningkatkan kerja sama pertahanan dengan kita,” kata Prabowo setelah diterima Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.
Menurut Prabowo, beberapa negara terutama dari benua Afrika telah mengajukan diri untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam melatih prajurit militer. Terdapat beberapa negara yang ingin mengirim perwira dan bintara untuk mendapat pelatihan militer di Indonesia.
"Dan mereka juga minta kita ke negara mereka untuk melatih pasukan mereka. Ini saya kira menunjukkan Indonesia terus dihormati, dan jadi panutan banyak negara, terutama negara-negara Afrika," ujarnya.
Selain itu, dalam pertemuan dengan Presiden pada Senin ini, Prabowo juga melaporkan mengenai perkembangan industri pertahanan Indonesia. Dia menjelaskan BUMN PT Dirgantara Indonesia (PT DI) telah mampu meningkatkan produksi untuk pesawat CN-235 menjadi delapan pesawat per tahun dari sebelumnya 2-3 pesawat per tahun.
“Setelah ada revitalisasi, ada reformulasi prosedur kerja, mereka mampu, mampu menghasilkan delapan, dari yang tadinya 2-3 pesawat setahun, sekarang mampu delapan CN-235 setahun. Ini sangat bagus,” katanya.
Permintaan negara-negara lain untuk membeli pesawat CN-235 juga meningkat menjadi 100 pesawat, yang sebagian besar berasal dari negara-negara di Afrika dan Amerika Latin.
“Ini tentunya membesarkan hati kita dan saya dorong industri pertahanan kita lebih efisien, produktif, inovatif dan tidak malu-malu kerja sama dengan siapapun yang bisa membawa nilai tambah bagi kita,” ujarnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi), ujar Prabowo, sangat puas dan gembira terhadap perkembangan industri pertahanan Indonesia. (ant)