Prabowo Subianto: Saya Kurang Puas dengan Hasil Pemilu 2014 dan 2019

Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto
Sumber :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

Jakarta - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengaku kurang puas dengan hasil dari Pemilihan Umum (Pemilu) pada tahun 2014 dan 2019.

Jokowi Ajak 2 Cucunya Nonton Laga Timnas Indonesia Vs Filipina di Manahan

Pada Pemilu tahun 2014, Prabowo maju sebagai capres dan didampingi Hatta Rajasa sebagai cawapres. Pada 2019, Prabowo lagi-lagi maju sebagai capres dan berpasangan dengan Sandiaga Uno. Namun, dalam dua pemilu itu, Prabowo kalah dari Joko Widodo yang kini menjadi Presiden RI.

"Kita berhasil menjalankan pemilu dengan lumayan, tapi apa puas? Kalau ditanya saya, hasil pemilu 2014, 2019, ya, kurang puaslah," kata Prabowo saat menghadiri acara Rakernas Marga Simbolon di Jakarta, Jumat, 7 Juli 2023.

Prabowo Mau Maafkan Koruptor jika Kembalikan Uang Negara, Yusril Beri Penjelasan Hukumnya

Pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) menyapa pendukungnya saat kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu, 7 April 2019.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Ia pun mengibaratkan kekalahannya dalam Pemilu 2014 dan 2019 seperti permainan sepak bola. Tapi, meskipun kalah, dia mengatakan tak bisa terus-terusan merasa kesal atau kecewa.

Erick Thohir Diperintah Prabowo Pastikan Harga Tiket Pesawat Turun 10 Persen saat Nataru

Sebagai warga negara Indonesia, katanya, masyarakat harusnya bersyukur karena banyak negara yang mulai bangkrut dan ambruk salah satunya karena faktor ekonomi. Ia juga menyoroti Sudan yang merupakan negara kaya dengan emas dan minyak yang berlimpah.

Meskipun memiliki kekayaan berlimpah, Sudan justru mengalami prahara perang antara jenderal. Menurutnya, masyarakat di Indonesia harus bersyukur karena para jenderal di negara ini mengabdi kepada rakyat.

Prabowo Subianto saat kampanye dalam Pilpres 2014.

Photo :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

"Kita harus bersyukur, ada negara-negara yang bangkrut, ambruk, tidak bisa bayar gaji--saya enggak sebut, seolah kita senang mereka menderita. Justru, kita belajar, kenapa negara-negara begitu. Sudah itu kaya, punya emas, minyak, ibu kota perang, jenderal lawan jenderal. Kita bersyukur jenderal-jenderal kita ingat, jadi jenderal karena rakyat, mengabdi kepada rakyat," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya