Legislator PKS Anggap Pelayanan Haji 2023 Buruk, Banyak Jemaah Terlunta-Lunta dan Tersiksa
- Dok. PKS
Jakarta - Anggota Tim Pengawas Haji DPR RI Hamid Noor Yasin mengkritik keras penyedia layanan haji Arab Saudi (masyariq). Timwas Haji DPR ingin mengevaluasi secara menyeluruh berkaitan dengan masyariq jemaah haji Indonesia.
“Komitmen tidak dilaksanakan dengan baik oleh masyariq, sehingga banyak jemaah haji Indonesia yang terlunta dan tersiksa,” kata Hamid dikutip pada Senin, 3 Juli 2023. Ia juga telah memantau perkembangan kondisi jamaah haji di Mekkah.
Legislator dari daerah pemilihan Jawa Tengah V ini menegaskan bahwa komitmen pelaksanaan ibadah haji yang ramah lansia makin tahun harus betul-betul diperhatikan. Hal itu mulai dari embarkasi, bandara, Mekkah, Madinah, juga terutama di Armuzna.
Menurut Hamid, persoalan yang terjadi terutama di Armuzna saat ini karena banyaknya jemaah yang membludak tidak tertangani dengan baik sehingga tenda-tenda penuh tidak bisa menampung jemaah.
Politikus PKS ini menjelaskan banyak jemaah yang tidur di luar tenda, sementara kondisi cuaca sangat panas hingga di atas 42 derajat celcius. Jemaah juga mengalami kekurangan minum, kekurangan makan, kekurangan kebutuhan air untuk mandi, cuci, dan kakus (MCK).
“Transportasi macet di mana-mana, terutama di Muzdalifah jemaah menumpuk tidak bisa diangkut hingga 10 jam lebih dalam kondisi panas di atas 40 derajat celsius, sehingga banyak yang dehidrasi dan pingsan,” kata Anggota Komisi V DPR RI itu.
Karena itu, pelaksanaan ibadah haji pada tahun 2023, menurut Hamid, harus betul-betul dievaluasi secara menyeluruh. Tim pelayanan haji dari Arab Saudi yang saat ini tidak memenuhi komitmen dalam memberi layanan yang baik selama di Arafah Muzdalifah dan Mina berdampak pada banyak jamaah haji indonesia yang terlunta-lunta dan tersiksa terutama di Armuzna.
“Ke depan permintaan penambahan kuota haji ke Arab Saudi memang harus terus diperjuangkan untuk mengurangi jumlah panjangnya antrean daftar tunggu calon jemaah haji indonesia, tapi juga harus dibarengi dengan penambahan sarana prasarana pendukung, infrastruktur, dan fasilitas haji yang memadai terutama di Armuzna. Agar peristiwa penumpukan jemaah, kekurangan tempat tenda, kekurangan makan, kekurangan minum, kekurangan air MCK. Semoga antrean yang panjang tidak terulang lagi untuk haji yang akan datang," kata Hamid.
Biaya haji tahun 2023/1444 H sebesar Rp98,89jt. Biaya yang ditanggung jamaah haji sebesar 49,81jt atau 55,3 persen sementara yg ditanggung BPKH 40,23jt atau 44,7 persen. Di sisi lain, antrean calon jamaah haji makin panjang.
“Jika kita daftar di tahun ini 2023 dengan setoran awal untuk mendaftar haji 25 juta maka diperkirakan akan diberangkatkan antara 11 tahun sampai 47 tahun ke depan. Kalau, misalnya, saya ini daftar sekarang di umur 54 tahun berarti bisa jadi nanti umur 101 tahun baru bisa berangkat haji diperuntukkan bagi orang-orang yang mampu, mampu secara fisik, biaya atau harta maupun secara ruhiyah maknawiyah,” kata Anggota BURT DPR RI ini.
Artinya, Hamid menegaskan, makin panjang antrean daftar tunggu maka peserta haji akan makin banyak yang berusia lanjut atau lansia. Pada tahun 2023, calon haji yang berusia lebih dari 65 tahun mencapai 67.000 orang atau sekitar 30 persen dari total jamaah haji Indonesia yang sebanyak 229.000 orang.