Heran Piala Dunia di JIS 'Terganjal', Geisz: Itu Maha Karya yang Digagas Anies
- Facebook Anies Baswedan
Jakarta - Stadion Jakarta International Stadium (JIS) yang dibangun era Anies Baswedan masih jabat Gubernur DKI Jakarta terus jadi sorotan. JIS yang dianggap tak sesuai standar untuk venue Piala Dunia U-17 kabarnya akan segera direnovasi.
Barisan pendukung Anies pun geram dengan penilaian sejumlah pihak karena diduga terkait kepentingan muatan politik. Loyalis Anies, Geisz Chalifah menyebut JIS jadi problem karena digagas dan dibuat era Anies.
Namun, ia heran banyak pihak yang menafikan itu dengan menyudutkan ketidaklayakan JIS. Ā
"Halah udah lah. Problem JIS itu karena maha karya anak bangsa yang menggagas dan menjadikannya di masa Anies Baswedan. Udah, gak usah menafikan itu. Gitu," kata Geisz di Apa Kabar Indonesia Malam tvOne yang dikutip VIVA pada Senin, 3 Juli 2023.
Baca Juga: JIS Tak Layak Gelar Piala Dunia U-17 Bukan Gegara Politik, Tapi Masalah Keselamatan Penonton
Dia pun mencontohkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang kerap mengkritisi JIS secara tak objektif. Menurutnya, hanya karena benci Anies, PSI kerap mengomentari JIS dalam sudut pandang negatif.
Padahal, kata dia, masih ada persoalan lain yang harus jadi perhatian dan bisa dikritik PSI. Ia menyebut seperti LRT Jakarta rute Rawamangun ke Kelapa Gading yang setiap bulan tekor Rp12 miliar dan pemasukan cuma Rp500 juta. Tapi, menurutnya itu tak pernah dikritik PSI.
"Jalurnya cuma 5,7 kilometer, biayanya Rp6,5 triliun. Gak pernah dikritisi karena yang bikin Ahok. Kalau JIS ini yang bikin Anies Baswedan," sebut Geisz.
Pun, dia menilai persoalan JIS mesti dilihat secara konkret. Mestinya, kata dia, JIS itu bisa disempurnakan seperti penyediaan fasilitas stasiun KRL yang bisa selesai pada 2024.
"Yang temporernya itu harusnya sudah selesai. Tapi, karena kan bukan Pemprov yang buat karena stasiun itu kan tugas Kemenhub. Udah 8 bulan gak selesai-selesai ini. Itu yang harus ditegur," ujarnya.
Dia juga menambahkan dari sejumlah penyelenggaraan acara, JIS dianggapnya berhasil. Maka itu, Geisz heran dengan anggapan JIS tak layak hanya karena akses dan tempat parkir.
Geisz menambahkan JIS dibangun dengan melibatkan konsultan perencana dari Inggris. Konsultan itu punya pengalaman merancang stadion di Inggris seperti milik klub Tottenham Spurs dan beberapa stadion di Qatar untuk Piala Dunia 2022.
Kemudian, dia menyindir keras organisasi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang sudah terlalu bernuansa politik. Ia mempertanyakan standar PSSI dari segi prestasi yang mendunia.
Bagi dia, PSSI itu tak punya standar prestasi. Ia menganggap prestasi terbaik Timnas Sepakbola yang terakhir saat nyaris lolos Olimpiade 1976.
"Setelah itu kita tidak pernah lagi bersaing di pertandingan kelas dunia seperti Olimpiade, maupun World Cup," sebutnya.