Panglima TNI Tegaskan Tak Akan Gunakan Upaya Militer untuk Pembebasan Pilot Susi Air

VIVA Militer: Panglima TNI Laksamana Yudo Margono
Sumber :
  • Puspen TNI

Jakarta – Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan negosiasi masih menjadi opsi utama untuk membebaskan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang diculik oleh kelompok separatis (KKB/KST) di Papua.

KSAL: Fungsi Pengawasan Miliki Peran Penting dalam Menjamin Program Kerja TNI AL

Yudo menjelaskan negosiasi itu juga mengedepankan peran masyarakat sipil seperti tokoh agama dan tokoh masyarakat.

“Kami sudah sampaikan kepada pemerintah daerah melalui Pangdam (Panglima Daerah Militer) Cendrawasih dan Pangkogabwilhan (Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan) III. Ya, kami tetap mendahulukan tokoh agama [dan] tokoh masyarakat untuk melaksanakan negosiasi,” kata Yudo di sela-sela kegiatannya di Mabes Polri, Jakarta, Jumat, 20 Juni 2023.

TNI AL Kembali Akan Kirim Pasukan Satgas MTF TNI Konga ke Lebanon untuk Jalankan Misi Perdamaian Dunia

Pilot Susi Air, Kapten Philips Max Mehrtens disandera KKB Papua.

Photo :
  • Dok. Istimewa

Dia mengatakan pemerintah Indonesia dan TNI tetap meyakini kekerasan atau kontak senjata bukan jalan terbaik untuk membebaskan pilot Susi Air yang berkebangsaan Selandia Baru itu.

Sosok Jenderal Bintang 3 Lulusan Terbaik Akmil-Sesko TNI, Kini Pimpin Kogabwilhan III

“Ya, kami tidak mau berhadapan dengan tadi, kekerasan senjata, karena nanti dampaknya pasti kepada masyarakat, sehingga kami tempuh jalan negosiasi melalui tokoh agama dan tokoh masyarakat,” katanya.

Oleh karena itu, Panglima TNI meminta masyarakat menunggu hasil negosiasi tersebut.

“Yang jelas, saya sampaikan kepada Pak Pangkogabwilhan III maupun Pak Pangdam untuk terus melaksanakan negosiasi, mendahulukan para tokoh agama, tokoh masyarakat, yang saat ini dijalankan oleh Pak Pj. Bupati Nduga. Ya, kita tunggu saja,” ujarnya.

TNI-Polri mengevakuasi 15 pekerja yang disandera KKB Nduga Egianus Kogoya

Photo :
  • VIVA/Aman Hasibuan

Kelompok separatis terafiliasi OPM, yang juga disebut kelompok kriminal bersenjata (KKB) atau kelompok separatis teroris (KST) pimpinan Egianus Kogoya, secara terbuka mengancam akan menembak mati Philip Marhtens jika Pemerintah Indonesia tidak segera berunding dengan OPM paling lama sampai 1 Juli 2023.

Philip diculik dan disandera oleh kelompok separatis pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023 saat dia mendaratkan pesawatnya di Lapangan Terbang Paro, Nduga, Papua Pegunungan.

Satuan tugas gabungan TNI/Polri sampai hari ini masih melanjutkan pencarian terutama di daerah Nduga, Papua Pegunungan.

Kepala Polda Papua Irjen Pol. Mathius D Fakhiri pada 16 Juni 2023 menyampaikan Philip dan kelompok yang menyanderanya itu diperkirakan berada di perbatasan Nduga dan Lanny Jaya di Papua Pegunungan. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya