Komunitas Seni Hadrah di Jember Deklarasi Dukung Muhaimin Iskandar Jadi Capres
- VIVA/Uki Rama
Jember – Dukungan untuk Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menjadi presiden kian menguat di Jawa Timur. Setelah gelombang dukungan datang di wilayah Malang, kini giliran dukungan datang dari Jember.
Di Jember, komunitas pegiat seni hadrah mendeklarasikan dukungan terhadap Muhaimin. Sebelum deklarasi mereka menggelar pertunjukan seni hadrah Di Desa Nogosari, Kecamatan Rambipuji.
Koordinator pegiat seni hadrah, Fathur Ribet, menegaskan bahwa deklarasi datang dari inisiatif dari pegiat seni hadrah di Kabupaten Jember. Seni dan budaya hadrah, katanya, harus dilestarikan bersama-sama agar tidak punah.
"Sebab seni dan budaya hadrah tidak semata-mata seni dan budaya, karena di dalamnya akan menanamkan kecintaan kepada Allah dan rasul-Nya, Muhammad SAW," kata Ribet, Rabu, 28 Juni 2023.
Komunitas hadrah di Jember menilai bahwa Muhaimin adalah orang pertama yang menginisiasi kebudayaan sebagai panglima pembangunan bangsa. Dia menginginkan agar kebudayaan dijadikan sebagai panglima dalam pembangunan bangsa ke depan. Karena itu, harus dikawal karena menyentuh semua aspek, termasuk seni hadrah.
"Karena itulah kami mendeklarasikan Gus Muhaimin Iskandar untuk maju menjadi presiden 2024. Sebab, kami yakin beliau mampu membawa aspirasi para pegiat seni islami, khususnya seni hadrah untuk lebih berkembang," ujar Ribet.
Seni hadrah adalah sebuah musik yang bernafaskan islami, yaitu dengan melantukan selawat Nabi diiringi dengan alat tabuhan dengan alat tertentu, di antaranya rebana. Hadrah menjadi kesenian islami yang sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad.
"Kami bersama teman-teman (pegiat seni hadrah) akan memberi dukungan dan bertekad memenangkan Gus Muhaimin menjadi presiden 2024," tutur Ribet.
Alasan mendukung Cak Imin karena dia satu-satunya kader NU yang peduli dengan kesenian hadrah di Indonesia. Bukti konkretnya, melalui PKB, selalu digelar even lomba hadrah dari tingkat desa hingga tingkat nasional.
Selain itu, Muhaimin dianggap cukup dekat dengan kalangan warga NU alias nahdiyin di Jember. Dari sisi silsilah, Muhaimin lahir dari keturunan ulama pendiri NU, yakni cicit Bisri Syamsuri.
"Dia santun, mudah bergaul dengan kalangan anak muda, tua. Dia dikenal sangat peduli, terutama dari kalangan bawah, yakin Cak Imin menjadi presiden muda yang mampu memimpin Indonesia ke depan lebih baik. Untuk semua generasi, baik tua dan muda, dia masuk," ujarnya.