Elite Gerindra: Pernyataan Denny Indrayana Bukan Hanya Tak Benar tapi Racun Demokrasi

Anggota Komisi III DPR RI, Habiburokhman
Sumber :
  • DPR RI

Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman mengkritisi keras pernyataan mantan Wamenkumham Denny Indrayana terkait Presiden Jokowi yang bisa dimakzulkan. Menurut anggota Komisi III DPR tersebut, apa yang disampaikan Denny adalah racun bagi demokrasi.

Jokowi Ajak 2 Cucunya Nonton Laga Timnas Indonesia Vs Filipina di Manahan

"Pernyataan Denny Indrayana bukan hanya tidak benar, tetapi juga racun bagi demokrasi," kata Habiburokhman, Selasa, 27 Juni 2023.

Menurut dia, pernyataan Denny ihwal pemakzulan Jokowi tidak berdasar. Dia menyebut Denny seharusnya bisa membuktikan tuduhannya tersebut.

Tega! Wanita di Palembang Bunuh Adik Ipar Pakai Jamu Berisi Racun

"Pernyataan tersebut disampaikan tanpa bukti sama sekali. Ini menjungkirbalikkan azas hukum yang sehat bahwa orang yang mendalilkan apalagi menuduhkan haruslah menanggung beban pembuktian," jelas Habiburokhman.

Denny Indrayana

Photo :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
Pilpres 2024 Dinilai Mulai Geser Demokrasi RI Jadi Otokrasi Elektoral yang Mengkhawatirkan

Lebih lanjut, dia mengingatkan agar Denny tidak menyerang pihak lain karena berbeda kepentingan politik. Dia menyarankan bakal caleg Partai Demokrat itu bisa menyampaikan pernyataan dengan dasar yang kuat.

"Kami ingatkan kepada Denny bahwa sebagai aktivis kita jangan hanya membabi buta mengedepankan kepentingan politik dengan menyerang pihak yang berbeda kubu. Tapi kita harus juga mengedukasi publik dengan hanya menyampaikan pernyataan yang berdasar," imbuhnya.

Sebelumnya, mantan Wamenkumham Denny Indrayana kembali melontarkan pernyataan tudingan terhadap Presiden Jokowi. Denny yang juga praktisi hukum itu menyinggung pemakzulan terhadap Jokowi bisa dilakukan dengan mengemukakan tiga alasannya.

Dia juga menepis pandangan sejumlah pihak yang menyebut Jokowi tak dapat dimakzulkan. Dia mengingatkan agar saat ini mesti berpikir lebih sehat dan waras.

“Karena saat ini sudah banyak logika yang bengkok. Misal, mengatakan Kaesang tidak membangun dinasti, karena beda Kartu Keluarga dengan Jokowi. Atau, Jokowi tidak bisa dimakzulkan, karena dipilih langsung oleh rakyat. Itu logika nyungsep,” kata Denny dalam keterangannya, Senin, 26 Juni 2023.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya