Prabowo Butuh Cawapres Seperti Airlangga  yang Miliki Pengalaman Mengelola Negara

Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto.
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta – Siapa cawapres yang akan dipilih mendampingi Prabowo Subianto, masih belum ditetapkan. Namun sosok itu harus pendamping yang memiliki posisi penting dalam pemerintahan.

Presiden Prabowo Setuju Naikkan Gaji Guru, Segini Jumlahnya

Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, nama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto harus diperhitungkan menjadi cawapres dari Prabowo. 

Menurutnya, Ketua Umum Golkar itu bisa memberi keuntungan. Sebab dari sisi partai, Golkar adalah peraih suara di 3 besar.

Pemerintah Evaluasi Kebijakan Zonasi PPDB

"Ketika Gerindra dan Golkar berkoalisi, tentu juga akan menguntungkan bagi Prabowo," kata Arifki, Kamis 15 Juni 2023.

Menurutnya, kelebihan Airlangga lagi adalah dia seorang teknokrat. Berada di pemerintahan cukup lama dan memiliki kematangan dalam menjalankan roda pemerintahan.

Prabowo Minta Jajaran Menteri Rampungkan Data Tunggal Sosial Hingga Desember 2024

"Keduanya (Prabowo dan Airlangga) adalah menteri Presiden Jokowi," katanya.

Maka dari itu, berbicara peluang menurut Arifki, cukup beralasan kalau Airlangga yang punya kans besar dari pada Cak Imin.

"Dalam artian ketika Prabowo melihat kebutuhan dia sebagai pemimpin masa depan karena ada pengalaman dari Airlangga," jelasnya.

"Ketika Prabowo memilih Cak Imin, tentu faktornya bukan faktor teknokrat atau pengalaman dan lainnya, tapi lebih besar kepada pengaruh PKB dan NU," lanjutnya.

Kode Airlangga lebih condong ke Prabowo, terlihat saat ditanya oleh wartawan tentang nasib KIB. Tiba-tiba Airlangga menanya bagaimana dengan Prabowo, yang juga capres dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya atau KKIR.

"Kok engga tanya Prabowo,” kata Airlangga, di Istana Kepresidenan Jakarta.

Sebelumnya, komunikasi politik untuk menyatukan Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya atau KKIR, terus dibahas. Terutama konfigurasi capres dan cawapres. 

Bila capres berasal dari KKIR karena memang tidak bisa ditawar yakni Prabowo Subianto, maka cawapres harusnya dari unsur KIB. Itu ditegaskan oleh Ketua DPP Partai Golkar, Nusron Wahid. 

"Kalau gagasannya itu adalah integrasi 2 koalisi yaitu KIB dan KKIR, kan KKIR sudah mempunyai calon presiden yang pakem, yang tidak mau ditawar. Namanya Pak Prabowo Subianto," kata Nusron, Jakarta, Rabu 14 Juni 2023. 

Maka untuk menyatukan kedua koalisi yang dinilainya sangat besar ini, harus ada yang mengalah. Bila disepakati semuanya capres adalah Prabowo yang juga Ketua Umum Gerindra maka cawapres dari KIB. Golkar menegaskan, Airlangga Hartarto sangat pantas. 

"Supaya ini (koalisi) bisa melebur, kan kita juga harus ada yang mau mengalah. Oke kalau begitu presidennya dari KKIR, tapi wakil presidennya dari KIB," jelas Nusron.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya