Sujiwo Tejo Cerita Ada Intelektual Ogah Pilih Anies tapi Hanya Ingin Lihat PDIP Kalah

Budayawan Sujiwo Tejo.
Sumber :
  • YouTube Indonesia Lawyers Club

Jakarta - Budayawan Sujiwo Tejo menceritakan ada beberapa intelektual di Jawa Timur yang tak akan memilih Prabowo Subianto atau Anies Baswedan di 2024. Menurut dia, intelektual tersebut hanya ingin melihat PDI Perjuangan (PDIP) kalah.

PDIP: Jateng Bukan Kandang Banteng, tapi Kandang ‘Partai Cokelat’

Tejo menyampaikan demikian dalam acara Indonesia Lawyers Club. Ia bicara seperti itu awalnya menanggapi pernyataan elite Partai Gerindra Habiburokhman soal semua pihak yang pernah bekerja sama dengan pihaknya dalam mendukung Prabowo.

Menurut Habiburokhman, dalam konteks kebersamaan politik, semua memiliki sweet memory dengan Gerindra. Omongan itu ditanggapi politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Daulay lalu Tejo.

Quick Count Poltracking Nyatakan Suara Khofifah-Emil Potensi Tembus 60% di Real Count KPU

Tejo mengaku setuju setiap orang memiliki sweet memory dengan Prabowo. Namun, ia mengatakan dirinya pernah belusukan ke Jawa Timur seperti Bojonegoro, Surabaya, dan Banyuwangi.

Dalam kesempatan itu, ia mengaku bertemu dengan beberapa intelektual dan membahas soal politik 2024. Ia bilang, beberapa intelektual itu tak ingin memilih Prabowo atau Anies Baswedan di 2024.

Respons Dasco soal Pernyataan Megawati Ada Pengerahan Aparat di Pilkada Jawa Tengah

"Tapi, saya belusukan antara lain ke Bojonegoro, Surabaya, terakhir ke Banyuwangi. Ada beberapa intelektual mas. Yang dia gak milih Pak Prabowo, dia gak akan pilih Pak Anies, tapi hanya ingin melihat PDIP kalah," kata Tejo dikutip VIVA pada Sabtu malam, 10 Juni 2023.

Budayawan

Photo :
  • 1487283

Menurut Tejo, alasan intelektual itu ingin melihat PDIP kalah karena partai berlambang banteng itu disebut arogan.

"Ya, serius. Gak milih Prabowo, gak milih Anies, tapi Pemilu 2024, saya igin PDIP 2024 kalah. Kenapa? karena katanya arogan," tutur Tejo.

"Makanya ada pak Andreas, saya mau tanya," kata Tejo melempar pertanyaan ke politikus PDIP Andreas Hugo Pareira.

Dia mempertanyakan anggapan intelektual yang ditemuinya terkait persepsi PDIP arogan.

"Bener gak sih PDIP arogan?" tutur Tejo.

Tejo mengatakan kembali dari omongan intelektual yang ditemuinya menganggap PDIP lebih cocok jadi oposisi.

"PDIP lebih pas jadi oposan. Dia kagum setelah PDIP sekian tahun jadi oposisi. Katanya," ujarnya.

Politikus PDIP Andreas Hugo Pareira pun memberikan tanggapannya. Bagi dia, anggapan seperti itu ada karena kemungkinan sikap PDIP yang dinilai lama sekali membuat keputusan untuk bakal capres 2024, padahal tiket sudah ada.

"Justru, kita dengan kerendahan hati, dengan kerendahan hati mempertimbangkan karena kalau Presiden dan Wakil Presiden ini ke depan akan memimpin republik dengan tantangan yang berat," ujar Andreas.

Dia heran jika PDIP disebut arogan. Sementara, pihak yang tak punya pasti tiket sudah jauh-jauh hari mendeklarasikan bakal capresnya. Padahal, kata dia, mereka belum pasti memiliki tiket.

"Sementara, PDIP sangat mempertimbangkan itu untuk kepentingan kita semua gitu. Jadi, anggapan itu tidak benar. PDIP terbuka dengan teman-teman PAN, teman-teman Golkar," tutur Anggota DPR tersebut.

 

Calon Gubernur Bali I Wayan Koster

Unggul di Semua Wilayah, Koster Minta Maaf kepada Masyarakat Bali

Usai mengumumkan hasil hitungan sementara yang berhasil mengungguli rivalnya dalam duel Pilkada 2024, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, Wayan Koster dan Gi

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024