Muncul Baliho Jokowi-Prabowo 'Menang Bersama untuk Indonesia Raya', Gerindra Bilang Begini

Baliho dengan gambar wajah Menhan Prabowo Subianto dan Presiden Jokowi.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA.co.id/Yeni Lestari

VIVA Politik – Sebuah baliho bergambar wajah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto muncul di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat. 

Presiden Vietnam Sampai Uber Prabowo Subianto Demi Bisa Foto Bersama Menterinya

Dalam baliho tersebut, terpampang dua foto rabowo Subianto dan Jokowi. Foto pertama, menampilkan kedekatan Prabowo dan Jokowi yang berada di dalam satu mobil. Foto kedua, momen Prabowo bersama Jokowi tengah diwawancarai awak media. 

Terdapat satu tulisan besar di tengah baliho tersebut yang berbunyi 'Menang Bersama untuk Indonesia Raya'. Tidak ada lambang ataupun logo partai di dalam baliho tersebut.

Meriahnya Masyarakat Sambut Pawai yang Diikuti Jokowi dan Ahmad Luthfi - Taj Yasin

Menhan

Photo :
  • 1474114

Menanggapi munculnya baliho tersebut, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani buka suara. Muzani mengatakan baliho itu bukan merupakan fenomena baru, sebab pernah muncul juga pada akhir tahun 2022.

Presiden Prabowo Sebut APEC Harus Jadi Jembatan Ketahanan, Inovasi, dan Inklusi

"Baliho Pak Prabowo dan Jokowi bukan fenomena sekarang, karena fenomena itu terjadi akhir tahun 2022 itu sudah ada Pak Prabowo dan Pak Jokowi menghiasi banyak tempat. Kemudian fenomena ini berulang," kata Muzani kepada wartawan di Kantor DPP PAN, Senin, 5 Juni 2023.

Meski merupakan fenomena lama, menurut Muzani, cara pandang terhadap masing-masing baliho itu berbeda. Dulu, melalui baliho itu orang-orang melihat apakah Jokowi dan Prabowo dapat berpasangan pada pilpres.

Namun, saat ini, baliho itu menunjukkan bagaimana suksesi kepemimpinan Jokowi saat ini sebagai presiden dapat dilanjutkan Prabowo. 

"Kalau sekarang lebih pada bagaimana suksesi kepemimpinan itu bisa terjadi dan legacy-legacy yang ditinggalkan Pak Jokowi bisa berlanjut dan bisa dilanjutkan oleh Pak Prabowo. Kami menganggap ini sebagai bagian dari sesuatu yang baik-baik saja dalam demokrasi," kata Muzani.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya