Rakyat Progresif: RI Menemukan Core National Interest-nya di Era Jokowi
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/YU.
VIVA Politik - Ratusan generasi muda bergabung mendeklarasikan organisasi rakyat bernama Perhimpunan Rakyat Progresif. Deklarasi pembentukan Rakyat Progresif ini sengaja bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2023.
Ketua Umum Perhimpunan Rakyat Progresif David Krisna Alka menjelaskan deklarasi organisasi yang dipimpinnya untuk membumikan akal progresif para pemikir dan pendiri bangsa yang berkarakter kerakyatan, berprikemanusiaan, berkeragaman.
Dia bilang, Rakyat Progresif akan menggalang kekuatan nasional melalui kepemimpinan politik yang ideologis, terorganisir dan terstruktur.
Menurutnya, penting untuk menggalang perjuangan politik dengan nilai solidaritas nasional dan melanjutkan agenda progresif reformasi.
“Rakyat Progresif menggenggam tekad untuk merajut rasa kebangsaan yang terserak, menanam benih-benih idealisme, membangun benteng-benteng kebhinekaan dan menguatkan pondasi kerakyatan, yaitu gotong royong," kata David, dalam keterangannya, Kamis, 1 Juni 2023.
Dia mengatakan dalam menghadapi tahun politik, perlu supaya seluruh rakyat RI untuk tetap memajukan akal progresif. Harapannya agar tak terprovokasi isu-isu yang menyesatkan dan informasi yang tak jelas ujung pangkalnya.
“Kita jangan sampai termakan propaganda kaum konservatisme klimis, propaganda biang kerok intoleransi dan propaganda provokator polarisasi. Semua itu sampah demokrasi yang merusak kehidupan rakyat," jelas David.
David mengajak semua pihak menggunakan akal merdeka yang progresif untuk mewujudkan keadilan yang revolusioner bagi masa depan RI. Ia mengatakan pihaknya punya keinginan berjuang untuk melawan kemunduran sosial dan politik.
“Kebudayaan harus menjadi panglima. Pancasila harus jadi soko guru kepentingan nasional. Sejalan dengan itu partai politik harus dikembangkan keluar dari jebakan feodalisme dan perilaku koruptif," tuturnya.
Pun, Sekretaris Jenderal Rakyat Progresif M Huda Prayoga menyampaikan pihaknya sadar bahwa reformasi Indonesia yang sudah berumur seperempat abad saat ini sudah menemukan arah gerak maju. Ia mengatakan gerak maju itu pelan tapi pasti ada di bawah kompas kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Dia membanggakan kepemimpinan era Jokowi yang dinilai punya pondasi ekonomi yang kuat. Lalu, dianggap juga punya program infrastruktur pembangunan dan hilirisasi industri yang bergerak maju.
"Pergaulan internasional yang bermartabat dan membanggakan. Indonesia menemukan core national interest-nya di era Jokowi," ujar Huda.
Lebih lanjut, dia mengatakan, seiring kemajuan di era Jokowi, Rakyat Progresif yakin gerak maju Indonesia tak boleh berhenti bersama berakhirnya masa kepemimpinan politik rezim tertentu.
“Sejarah dunia sudah membuktikan bagaimana kemajuan ekonomi dan industri bisa juga berarti kemunduran di bidang demokrasi dan politik," jelas Huda.
Kemudian, dia menyebut sosial budaya bisa berputar melawan jarum jam kemajuan ekonomi dan industri.
"Akhirnya, banyak negara gagal terjerembab ke dalam kubangan ekstrimisme dan fundamentalisme sempit," jelas Huda.