Sandiaga Uno Janjikan Segera Umumkan Keputusannya Gabung PPP atau PKS

VIVA Politik – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno meminta seluruh pihak bersabar tentang adanya opsi yang menyebut dirinya akan bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) atau Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

“Teman-teman sabar saja,” kata Sandi di Jakarta, Senin, 29 Mei 2023, saat menjawab pertanyaan apakah dirinya akan memilih bergabung dengan PPP atau PKS.

Mantan politikus Partai Gerindra itu mengatakan terkait peluang dirinya bergabung ke PPP saat ini akan memasuki tahap-tahap selanjutnya. Dia mengaku sudah melakukan pembicaraan dengan Wakil Ketua Umum PPP.



Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno datang dan menghadiri peringatan Hari Lahir ke-50 Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Stadion Kridosono, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu, 8 Januari 2023.

Photo :

• VIVA/Cahyo Edi

“Sudah ada pembicaraan dengan Wakil Ketua Umum PPP, tapi masih ada beberapa tahapan yang harus dilalui, kira-kira mungkin satu sampai dua bulan ke depan akan diumumkan, namun tentunya beliau membuka komunikasi dalam pemikiran agar percepatan pembangunan ini bisa diciptakan. Itu yang menjadi landasan utama,” katanya.

Di sisi lain Sandiaga dikabarkan akan bertemu dengan pengurus pusat PKS Selasa, 30 Mei. Saat ditanya soal kabar tersebut, Sandiaga menyebut pertemuan dirinya dengan PKS untuk menyamakan persepsi.

“Kok bisa tahu ya. Ini masih dalam penjajakan dan tentunya saya ingin sekali lagi menggarisbawahi bahwa kita hanya punya waktu sekitar 15 tahun dalam bonus demografi kita sehingga kalau kita mengubah arah pembangunan kita, maka akan sangat berdampak terhadap capaian target Indonesia maju di tahun 2040,” ujar dia.

Dia berharap bisa mencapai kesepakatan dengan PKS tentang bagaimana membangun Indonesia ke depan. Dia menekankan pertemuan dengan PKS merupakan sebuah upaya untuk mencapai kesamaan pemikiran.



Menparekraf RI Sandiaga Uno

Photo :

• Dok. Istimewa

“Jadi sama sekali tidak ada hubungannya dengan pengambilan keputusan berkaitan langkah ke depan tapi penyamaan persepsi,” kata dia. (ant)

Halaman Selanjutnya

“Kok bisa tahu ya. Ini masih dalam penjajakan dan tentunya saya ingin sekali lagi menggarisbawahi bahwa kita hanya punya waktu sekitar 15 tahun dalam bonus demografi kita sehingga kalau kita mengubah arah pembangunan kita, maka akan sangat berdampak terhadap capaian target Indonesia maju di tahun 2040,” ujar dia.