Hanya 'Boneka Partai', Bikin Ganjar Pranowo Kalah Saing dengan Prabowo Jadi Strong Leader

Menhan Prabowo Subianto (tengah) bersama Ganjar Pranowo dan Presiden Jokowi.
Sumber :
  • Tim Media Prabowo

VIVA Politik – Bakal calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo dinilai kalah bersaing dengan bacapres Gerindra, Prabowo Subianto. Sosok Menteri Pertahanan RI itu dinilai cocok jadi strong leader atau pemimpin kuat yang mampu membangkitkan ekonomi RI pasca pandemi Covid-19.

Prabowo Ingin Pemutihan Utang Petani hingga Nelayan, Bos BRI: Sudah Ditunggu-tunggu

Merujuk hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkapkan Prabowo lebih banyak dipilih sebagai sosok dengan kesan strong leader yang kuat. Prabowo mengungguli Ganjar Pranowo maupun Anies Baswedan dengan meraih angka 56,2 persen.

Peneliti LSI Denny JA menjelaskan kalahnya Ganjar dari Prabowo lantaran selama ini politikus PDI Perjuangan (PDIP) terkesan sebagai boneka partai. Kata dia, Ganjar dinilai sebagai bukan pemimpin pengendali layaknya Prabowo yang merupakan pendiri dan ketua umum Partai Gerindra.

Jagoan PKS Keok di Depok Bikin Supian Cs Dituding Pakai Survei Bodong, Pentolan Timses: Kami Puas!

"Hasil dari argumen yang kita dapatkan dari riset kualitatif, istilah petugas partai melemahkan Pak Ganjar. Membuat dia, terkesan dia bukan pemimpin pengendali. Tapi, dalam tanda kutip, hanya boneka partai," kata peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa dalam konferensi pers, Senin, 29 Mei 2023.

Ardian melanjutkan, rekam jejak juga jadi penilaian penting bagi masyarakat yang memilih strong leader atau pemimpin kuat yang akan bangkitkan ekonomi Indonesia. Menurut Ardian, Ganjar belum mampu menuntaskan masalah kemiskinan di Jawa Tengah selama ini.

Sosok Ali Hamza, Artis TikTok yang Getol Serang Najwa Shihab

"Kita juga melihat dari argumen yang muncul dari riset kualitatif, yaitu rekam jejak. Jadi, jika memimpin satu provinsi saja, Jawa Tengah, Ganjar gagal soal isu kemiskinan, bagaimana memimpin 38 provinsi?" tuturnya.

Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, menjelaskan hasil survei.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Dia menambahkan, angka kemiskinan Ganjar berada di atas persentase nasional. Menurut dia, angka itu melemahkan Ganjar.

"Melemahkan kesan Pak Ganjar untuk mampu menumbuhkan ekonomi Indonesia jika menjadi presiden. Ini argumen yang muncul di riset kualitatif kita," ujar Ardian.

Prabowo Dipilih Jadi Strong Leader

Sebelumnya, bakal capres Prabowo Subianto diyakini mampu menumbuhkan kembali ekonomi Indonesia jadi lebih baik pasca pandemi Covid-19. Direktur LSI Denny JA, Ardian Sopa awalnya mengatakan ekonomi jadi salah satu isu yang ramai dibicarakan masyarakat pasca pandemi Covid-19. 

Ardian menjelaskan, kebutuhan masyarakat terhadap sosok strong leader atau pemimpin kuat yang mampu menumbuhkan ekonomi Indonesia juga sangat tinggi yakni mencapai 85,6 persen. 

Tiga nama kandidat bakal capres diadu untuk mencari siapa sosok strong leader yang diyakini mampu menumbuhkan ekonomi Indonesia. Ketiga bakal capres itu ialah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Hasilnya, Prabowo lebih banyak dipilih untuk menjadi strong leader.

"Pak Prabowo di angkat tertinggi yaitu 56,2 persen. Jadi kesan masyarakat untuk strong leader yang mampu menumbuhkan ekonomi itu cenderung atau mayoritas ke Pak Prabowo. Sementara Ganjar berada di nomor tiga, disalip dengan 18,7 persen untuk Pak Anies dan Pak Ganjar 14,8 persen," tuturnya. 

Menurut Ardian, ada beberapa aspek yang mempengaruhi tingginya dukungan terhadap Prabowo. Salah satunya, Prabowo dinilai punya keyakinan menumbuhkan kembali ekonomi Indonesia. 

Sosok Prabowo juga dinilai sebagai pemimpin yang paling tegas dan diterima di spektrum politik yang lebih luas. Sehingga mampu dan kuat untuk memulai kebangkitan ekonomi yang sudah ada. 

Kedua, Prabowo Subianto kata dia sudah menggaungkan perihal ekonomi rakyat dan cita-cita untuk menjadikan ekonomi di negeri ini sebagai Macan Asia sejak 9 tahun lalu. 

"Bukan hanya sekarang saja Pak Prabowo berbicara mengenai ekonomi, tapi jejak cita-cita Prabowo soal ekonomi Indonesia menjadi macan asia sudah dikenal luas sejak Pilpres 2014 atau 9 tahun lalu. Sehingga ingatan masyarakat masih teringat Pak Prabowo sebagai pejuang ekonomi," ujar Ardian. 

Survei LSI Denny JA terbaru ini digelar dalam kurun waktu pada 3 hingga 14 Mei 2023. Survei melibatkan 1.200 responden. 

Sampel survei LSI Denny JA diambil dengan metode multistage random sampling. Adapun metode survei dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Sementara, margin of error survei +/- 2,9 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya