Anas Urbaningrum Jawab Cuitan SBY soal MK: Tidak Elok Bikin Kecemasan dan Kegaduhan

Mantan ketua umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum berbicara kepada wartawan usai acara Halalbihalal dan Silaturahmi Nasional III Jaringan Indonesia (Jari) di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu malam, 21 Mei 2023.
Sumber :
  • ANTARA/Fath Putra Mulya

VIVA Politik – Cuitan Presiden RI ke-6 yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, mendapat tanggapan dari eks Ketua Umum Demokrat, Anas Urbaningrum.

Unggahan SBY di akun twitternya itu, menanggapi cuitan dari mantan Wamenkumham Denny Indrayana, yang menyebut kalau dia mendapatkan informasi dari orang berintegritas di MK bahwa mahkamah akan memutuskan sistem proporsional tertutup pada Pemilu 2024 nanti.

Anas Urbaningrum dan SBY

Photo :

Selain itu, SBY juga mengaitkan dengan proses peninjauan kembali atau PK, yang dilakukan Moeldoko terkait dengan kepengurusan Partai Demokrat.

"1. Menarik yg disampaikan Prof Denny Indrayana melalui twitnya ttg informasi bakal ditetapkannya Sistem Proporsional Tertutup oleh MK dlm Pemilu 2024. Juga menarik, mengingat PK Moeldoko di MA yg digambarkan Partai Demokrat sangat mungkin diambil alih Moeldoko *SBY*," tulis SBY diakun twitter miliknya @SBYudhoyono dikutip Senin 29 Mei 2023.

Ada beberapa twit lanjutan, yang ditulis oleh SBY berkaitan dengan informasi yang disampaikan Denny Indrayana tersebut. Cuitan eks Ketum Partai Demokrat itu, membuat mantan Anas Urbaningrum mengomentari.

Anas meminta SBY untuk lebih bersabar, dan menunggu hasil lengkap keputusan MK seperti apa terkait dengan gugatan sistem proporsional tertutup.

"Lebih baik tetap menunggu bunyi persisnya putusan MK secara lengkap dan apa saja yg menjadi dasar pertimbangan hukumnya. Termasuk kapan akan diberlakukan putusan tersebut," tulis Anas membalas cuitan SBY tersebut.

Respons Polri soal Putusan MK Terkait Hukuman ke Aparat Tak Netral di Pilkada

Anas juga menjelaskan, bahwa perubahan sistem pemilu sebelumnya dari proporsional tertutup ke proporsional terbuka pada 2009, tidak menimbulkan kekacauan politik walau perubahan sistem terjadi di tengah jalan. Saat itu SBY masih menjabat Presiden RI.

"Perubahan sistem untuk pemilu tahun 2009 terjadi pasca putusan MK 23 Desember 2008. Pemungutan suaranya terjadi pada 9 April 2009. Pemilu 2009 terbukti berjalan lancar dan tidak ada “chaos” politik. Jadi lebih baik Pak @SBYudhoyono tidak bicara “chaos” terkait dengan pergantian sistem pemilu di tengah jalan. Tidak elok bikin kecemasan dan kegaduhan. Cukuplah bicara dalam konteks setuju atau tidak. Itu perihal perbedaan pendapat yg biasa saja," jelas Anas.

Pakar Hukum Soroti Calon Kepala Daerah Sudah Dua Periode Maju di Pilkada 2024

"Maaf, sekadar menuliskan fakta kecil terkait pemilu 2009 yg juga terjadi pergantian sistem pemilu di tengah jalan. Tidak mungkin beliau lupa atas peristiwa pemilu 2009 tersebut yg alhamdulillah tidak terjadi “chaos”, melainkan baik2 saja," lanjut Anas.

Balasan Anas tersebut menimbulkan berabagam reaksi dari pengguna twitter lainnya. Seperti Ma'mun Murod yang setuju agar menunggu keputusan MK. Tidak menyampaikan apa yang belum diputuskan, karena bisa menjadi hanya provokasi.

MK: Pejabat Daerah dan TNI/Polri Tak Netral di Pilkada Bisa Dipidana

"Iya sabar Pak @SBYudhoyono , tunggu putusan saja. Supaya tidak terkesan provokasi," tulis Ma'mun dalam akunnya @mamunmurod.

Ilustrasi/Penyelenggaraan Pilkada serentak di Indonesia.

Cepat dan Mudah, 7 Trik Jitu Menghilangkan Tinta Ungu setelah Pemilu

Salah satu simbol yang menunjukkan bahwa seseorang telah menunaikan hak pilihnya adalah tinta ungu yang ditorehkan pada jari kelingking. Namun, sering kali banyak orang m

img_title
VIVA.co.id
27 November 2024