PPP Pesimis Koalisi Besar Bakal Terbentuk, Ini Alasannya

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi
Sumber :
  • VIVA/Rahmat Fatahillah Ilham

VIVA Politik – Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP, Achmad Baidowi atau akrab disapa Awiek mengungkapkan kendala wacana Koalisi Besar yang bakal terbentuk dalam Pemilu 2024 mendatang. Dia juga pesimis dalam mewujudkan wacana gabungan koalisi yang terbentuk antara KIB-KKIR itu.

Disebut Salah Satu Calon Ketua Umum PPP, Begini Reaksi Gus Ipul

"Bahwa sedari awal PPP pesmistis koalisi besar yang merupakan wacana gabungan antara KKIR - KIB bakal terwujud," kata Awiek dalam keterangannya, Minggu, 28 Mei 2023.

PPP Gagal Masuk ke Parlemen, Romahurmuziy Serukan Pengurus Pusat "Taubatan Nasuha"

Awiek mengatakan bahwa hambatan utama yang menjadi kendala wacana pembentukan Koalisi Besar yaitu figur calon presiden (capres). Terdapat tiga nama yang diusung didalam Koalisi Besar untuk maju sebagai calon presiden dalam kontestasi Pemilu 2024 mendatang.

"Hambatan utamanya adalah figur capres yang mau diusung. Karena ada nama Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto dan Ganjar Pranowo. Tidak mungkin dalam koalisi ada tiga capres," katanya. 

Romahurmuziy Sarankan 'Taubatan Nasuhah', Plt Ketum PPP Mengaku Tiap Hari Salat Taubat

Kendati begitu, Awiek menegaskan hingga saat ini, secara formal Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) belum bubar. Awiek menyebut KIB akan berlanjut jika memiliki figur calon presiden yang sama.

"KIB sampai sejauh ini secara formal belum bubar. KIB akan berlanjut apabila memiliki figur capres yang sama," ucapnya.

"Sejauh ini,  PPP sudah memutuskan mengusung Ganjar Pranowo, sementara Golkar mengusung Airlangga Hartarto adapun PAN dalam rakernasnya sempat menyebut pasangan Ganjar Pranowo-Erick Tohir," sambungnya. 

Awiek mengatakan, PPP akan tetap berada dalam koalisi jika KIB mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres bersama PDI Perjuangan. Dia menyebut KIB berpotensi bubar jika figur capres yang diusung berbeda.

"Jika figur capresnya nanti Ganjar Pranowo, maka KIB akan bersama PDIP. Namun jika tidak ada kesepakatan figur capres maka KIB tidak melanjutkan. Karena itulah wacana koalisi besar gabungan KKIR-KIB semakin sulit terwujud," tuturnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya