Prabowo Belum Umumkan Cawapres, Pengamat: Cak Imin Masih Dianggap Belum Kuat
- Istimewa
VIVA Politik – Meskipun Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) telah memutuskan Prabowo Subianto sebagai capres, namun teka teki siapa cawapres hingga kini belum diputuskan.
KKIR adalah koalisi yang dibangun bersama antara Partai Gerindra dengan Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB.
Apa yang terjadi, menurut pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada hitung-hitungan dari Prabowo untuk menentukan siapa cawapresnya. Saat ini nama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, memang diusulkan. Namun dia melihat, masih belum kuat.
“Bisa jadi, dianggap masih belum kuat untuk dijadikan cawapres,” kata Ujang, Jakarta, Kamis 25 Mei 2023.
Menurut dia, suatu yang wajar bila Prabowo Subianto menghitung baik-baik untuk cawapresnya. Dia harus berhati-hati, siapa yang akan dipilih untuk mendampinginya sebagai cawapres.
“Harus dengan pertimbangan matang dalam konteks menentukan cawapres. Karena Prabowo harus hati-hati. Karena saat ini elektabilitasnya tinggi, punya potensi untuk menang,” jelasnya.
Banyak pertimbangan yang menurut Ujang, diambil Prabowo. Sebab pertarungan di Pilpres 2024 ini bukan pertama baginya.
“Ya harus menang kan, dalam konteks harus menang ini kan harus hati-hati dalam menetukan cawapres,” katanya. Prabowo sudah ikut pada Pilpres 2009 sebagai cawapres, dan 2014 serta 2019 lalu sebagai capres.
Walau komunikasi dengan Cak Imin sudah sangat dekat, menurutnya pertimbangan Prabowo untuk cawapresnya memang cukup beralasan. Karena, jelas Ujang, Prabowo harus benar-benar cermat untuk memilih cawapres yang bisa memberi kontribusi kemenangan buatnya.
“Itu harus dicermati oleh Prabowo itu yang sedang dihitung,” katanya.
Peluang Cak Imin tetap besar untuk menjadi cawapres. Sebab sejauh ini, di KKIR hanya ada 2 partai yang berkoalisi, Gerindra dan PKB.
“Kalau Prabowo tidak dengan Cak Imin, Prabowo tidak punya teman koalisi. Kecuali Gerindra gabung dengan koalisi lain,” katanya.