Berkaca Pemilu 2019, KPU Siap Buka Ulang Kotak Suara Bila Ada Komplain Hasil Hitungan

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asyari dalam wawancara eksklusif dengan
Sumber :
  • VIVA/Ali Wafa

VIVA Politik - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengklaim siap membuka ulang kotak suara jika terdapat komplain hasil penghitungan suara pada pencoblosan Pemilu 2024. Cara itu disebut sudah pernah diterapkan di Pemilu 2019

Ungkap Hasil Reses Dapil, Ida Fauziyah Sebut Masyarakat Minta Sistem Pemilu Dievaluasi

Demikian disampaikan Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari di Gedung KPU RI, Jl Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 24 Mei 2023. Dia bilang membuka kotak ulang suara merujuk pengalaman Pemilu 2019.

“Kalau masih ada yang komplain atau menganggap problem hasil penghitungan di TPS, pengalaman tahun 2019 kemarin, kami perintahkan buka kotak suara di TPS yang dimaksud,” kata Hasyim. 

PPP Gagal Masuk ke Parlemen, Romahurmuziy Serukan Pengurus Pusat "Taubatan Nasuha"

Hasyim berdalih, itu adalah bentuk transparansi dan tanggung jawab KPU RI selaku penyelenggara pemilu. Kata dia, KPU sebagai lembaga yang punya kewenangan untuk melalukan pemungutan, penghitungan, dan rekapitulasi suara.

"Supaya sama-sama clear di bagian awal. Kebijakan semacam ini juga tetap akan kami teruskan, kami modifikasi supaya semakin baik untuk keperluan Pemilu 2024 dan Pilkada 2024," ujarnya.

Romahurmuziy Sarankan 'Taubatan Nasuhah', Plt Ketum PPP Mengaku Tiap Hari Salat Taubat

Dalam kesempatan sama, Hasyim menepis tudingan proses penghitungan dan rekapitulasi berjenjang yang dilakukan KPU rawan kecurangan. Dia menekankan, KPU siap membuka kotak suara serta memastikan proses penghitungan dan rekapitulasi suara secara transparan.

Hasyim pun bilang siapapun bisa menyaksikan dan menonton hingga ambil video saat KPU membuka kotak suara. 

"Kemudian, ada saksi dari peserta pemilu, ada panitia pengawas dari setiap TPS, ada pemantau. Kalau ada tuduhan ada manipulasi, itu pasti diketahui banyak orang,"  ujarnya.

Pekerja melipat surat suara pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. (Foto ilustrasi).

Mahalnya Biaya Pemilu Disebabkan Rumitnya Regulasi, Menurut Anggota DPR

Anggota Komisi II DPR RI Indrajaya meminta pemerintah melalukan evaluasi sistem pemilu yang berlangsung selama 2024 lantaran dinilai banyak menelan biaya.

img_title
VIVA.co.id
16 Desember 2024