Gede Pasek: Kami Yakin 1000 Persen Anas Urbaningrum Dikriminalisasi
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA Politik - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Gede Pasek Suardika kembali bicara soal kasus hukum yang pernah menjerat Anas Urbaningrum. Dia menilai mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu bisa terseret perkara proyek Hambalang karena diduga dikriminalisasi.
Gede menyampaikan demikian saat acara Temu Nasional Jaringan Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu, 21. Menurut dia, omongannya soal dugaan Anas dikriminalisasi sesuai dengan bukti.
"Sesuai bukti yang ada, kami yakin 1000% bahwa Anas Urbaningrum dikriminalisasi dalam kasus Hambalang," kata Pasek.
Pasek menyebut dalam rangkaian proses hukum yang dialami Anas di pengadilan hingga jatuhnya vonis hukuman, tak menunjukkan secara meyakinkan bahwa eks Ketua Umum PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu melakukan tindak pidana korupsi. Bagi dia, kekuasaan pemerintah saat Anas jadi tersangka diduga punya peran besar.
Ia klaim sejawatnya jadi korban politik meski tak pernah ada bukti Anas terima fee dari perkara Hambalang.
"Saya menilai bahwa kekuasaan saat itu sangat berperan besar dalam penetapan Anas sebagai tersangka dalam kasus Hambalang. Meski Anas tidak pernah terbukti menerima uang dari proyek Hambalang," jelas mantan Ketua Komisi III DPR tersebut.
Pun, dia bilang Anas bukan sebagai koruptor namun dikoruptorkan. "Mas Anas ini dikoruptorkan, bukan seorang koruptor," tutur Pasek.
Pasek juga menyinggung indikasi Anas dikriminalisasi karena dugaan sprindik kasus Hambalang yang bocor. Ia menyebut hal itu bagian rangkaian pelengseran Anas yang sempat menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.
Adapun selain Pasek, Yulianis juga turut hadir dalam Temu Nasional Jaringan Indonesia. Yulianis juga punya pandangan yang sama terkait dugaan Anas Urbaningrum dikriminalisasi.
Sementara, Ketua Jaringan Indonesia Yayat Biaro menyampaikan acara temu Nasional Jaringan Indonesia diinisiasi forum temu kangen antara Anas Urbaningrum dengan para sahabatnya. Sebab, para sahabat hampir sepuluh tahun hanya dapat bersilaturahmi dengan Anas di Sukamiskin.
"Kami menemaninya sampai saat ini, dan temu nasional merupakan sarana sahabat-sahabat Anas dari seluruh Indonesia untuk berjumpa," tutur Yayat.