Bicara soal Mafia, Anies Baswedan: Seperti Katak Mendidih di Dalam Panci
- VIVA/Andrew Tito.
VIVA Politik – Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, menyoroti banyaknya mafia di Indonesia. Kata dia, mafia tersebar di berbagai lembaga atau tempat, seperti mafia pemilu, mafia bansos, hingga mafia proyek pemerintah.Â
Maraknya mafia, menurut Anies menjadi peringatan penting bagi masyarakat Indonesia. Kata dia, tugas masyarakat tidak hanya memberantas kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN), tapi juga kelompok mafia.Â
“Muncul mafia A, mafia B, mafia C, mafia D. Ini panggilan bagi kita semua: 25 tahun yang lalu, kita berkomitmen memberantas KKN, sekarang kita berkomitmen untuk memberantas mafia-mafia yang ada di republik ini," kata Anies di depan ribuan relawan, di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Minggu, 21 Mei 2023.
Anies menjelaskan, proses kerja mafia terjadi secara perlahan. Kelompok mafia ini, kata dia, akan membesar jika pemerintah tidak sensitif dan segera menyelesaikannya sebab akan merusak kondisi Indonesia.
Ia lantas mengibaratkan mafia ini seperti katak yang berada di dalam panci berisi air. Katak itu bisa mati jika air dalam panci itu diletakkan di atas kompor kemudian dipanaskan hingga mendidih.
"Katak bila dimasukkan ke dalam sebuah panci, yang airnya dingin kemudian pancinya ditaruh di kompor, dinyalakan kompornya, pelan-pelan air di situ asalnya dingin lama-lama menjadi panas. Lama-lama mendidih dan katak itu akan mati dalam mendidihnya air. Itu jalannya pelan-pelan," ucapnya.Â
"Tapi, kalau katak dilemparkan ke panci yang airnya mendidih dia langsung melompat. Dia langsung lompat tapi kalau dipanaskan pelan-pelan dia mati mendidih," sambung Anies.
Dengan analogi tersebut, Anies mengartikan masyarakat dan pemerintah harus sedini mungkin menyadari praktik mafia di Tanah Air. Sebab, jika tidak maka bangsa Indonesia akan dirusak oleh kelompok mafia tersebut.Â
"Saatnya kita menyadari, bahwa ini adalah problematika yang harus kita hadapi bersama-sama. Karena itu, ketika kita bicara tentang 25 tahun reformasi, amanat yang harus kita pegang adalah komitmen untuk melihat perubahan kecil yang tampaknya pelan-pelan," ujar Anies.
"Jadi, kalau ada yang punya ide untuk mengubah kita harus hadapi dan kita harus hentikan pelan-pelan. Itu prosesnya," katanya.