Jokowi Ingin RI Punya Pemimpin Berani, Mazdjo: Ganjar Satu-satunya Capres Bernyali

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama sejumlah politikus PDIP.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Politik - Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat menghadiri puncak Musyawarah Rakyat (Musra) menyampaikan kriteria pemimpin RI yang diinginkan rakyat. Menurut dia, RI perlu pemimpin yang dekat dan berani demi kepentingan rakyat. 

Jokowi Ajak 2 Cucunya Nonton Laga Timnas Indonesia Vs Filipina di Manahan

Menanggapi itu, pegiat media sosial Mazdjo Pray mengatakan Ganjar Pranowo sudah memenuhi kriteria Jokowi. Bagi dia, Ganjar merupakan adik kelas Jokowi di PDI Perjuangan (PDIP.

"Pidato Presiden Jokowi kemarin itu sudah sangat jelas. Pak Jokowi sedang mempopulerkan adik kelasnya sendiri di PDI Perjuangan yaitu Ganjar Pranowo, satu-satunya capres yang bernyali," kata Mazdjo dalam kanal YouthTV Indonesia yang dikutip pada Selasa, 16 Mei 2023.

Pilpres 2024 Dinilai Mulai Geser Demokrasi RI Jadi Otokrasi Elektoral yang Mengkhawatirkan

Menurut Mazdjo, dalam konteks capres hari ini cuma Ganjar pemimpin pemberani. Ia mengatakan demikian karena Ganjar berasal dari PDIP yang sejak awal berdirinya dikenal sebagai partai yang memiliki sejarah melawan.

"Ganjar lahir dari rahim politik yang gennya adalah melawan. Melawan Orde Baru ketika yang lain menjilat, melawan otoriterisme ketika yang lain lari ngacir," ujarnya.

Penjelasan OIKN soal Heboh Aguan Investasi di IKN Demi Selamatkan Jokowi

Presiden Jokowi saat puncak Musra di Istora Senayan.

Photo :
  • Istimewa

Pun, dia menyebut masa muda Ganjar juga tak mudah. Sebab, Gubernur Jawa Tengah itu bukan keturunan pejabat atau militer yang kaya raya. Menurut dia, dengan kondisi itu, Ganjar muda berani menghadapi berbagai kesulitan hidup.

"Berani menghadapi hidup bukan lari meninggalkannya, ia (Ganjar) berusaha memenuhi kebutuhan pendidikannya dengan berani berjuang tanpa mengemis-ngemis orang tua," lanjut Mazdjo yang juga relawan pendukung Ganjar tersebut.

Lebih lanjut, dia menilai Ganjar juga berani berbeda dari koleganya. Ia bilang perbedaan itu saat menjabat anggota DPR dengan menolak semua rayuan yang berpotensi merugikan negara.

"Ketika menjadi anggota DPR, Ganjar berani berbeda dari koleganya dengan berani ia menolak ajakan makan duit negara meski berimbas ia dibenci oleh penjahat yang sebenarnya," tutur Mazdjo.

Dia juga membanggakan kinerja Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah. Ia menyebut Ganjar berani maju memimpin daerahnya meski ada sedikit kawan se-partai yang sempat pernah mengucilkannya.

"Ganjar juga berani menghadapi semua permasalahan di daerahnya tanpa lari ke mana-mana dan hebatnya semua masalah kelar," ujarnya.

Bagi dia, hal itu penting dan jadi nilai lebih untuk Ganjar. "Ini penting karena cuma Ganjar capres yang tidak menyisakan masalah-masalah berat saat menjadi pejabat negara," katanya.

Lalu, ia menyinggung polemik penolakan timnas Israel bermain di Piala Dunia U-20. Dia mengatakan Ganjar sudah menyuarakan dengan tegas penolakannya. 

Menurut Mazdjo, berbeda dengan bakal capres lain seperti Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

"Prabowo dan Anies ngumpet nggak berani komentar bahkan sekedar 'menguap' aja nggak berani. Apakah itu pemberani?" ujarnya.

"Ya tentu saja bukan, kalau 'nguap' aja nggak berani mana punya nyali tempur lawan Uni Eropa seperti Pak Jokowi," katanya.

Sebelumnya, dalam puncak Musra, Jokowi menyampaikan pidato politiknya terkait sejumlah isu yang di antaranya ketidakpastian dunia dalam lima sampai 10 tahun yang akan datang. Mantan Gubernur DKI itu menyinggung kriteria pemimpin yang diinginkan seperti berani ambil risiko.

“Sehingga nahkodanya harus berani. Berani ambil risiko untuk kepentingan bangsa ini,” kata Jokowi di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 14 Mei 2023. 

Jokowi pun sempat menyoroti larangan ekspor bijih nikel yang dilakukan di World Trade Organization (WTO). Larangan itu diberlakukan Uni Eropa kepada RI. Bagi Jokowi, jika pemimpin RI tidak berani maka pasti mundur dan minta ampun.

“Kalau digugat tidak berani, melempem, ya nggak akan sampai kita menjadi negara maju," tutur Jokowi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya