Charta Politika: Pemilih yang Tidak Puas Kinerja Jokowi Cenderung Mendukung Prabowo

Presiden Jokowi dan Wapres Maruf Amin di TMP Kalibata, Jakarta.
Sumber :
  • VIVAnews/Fikri Halim

VIVA Politik – Hasil jajak pendapat Charta Politika Indonesia memperlihatkan mayoritas publik yang puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo, cenderung memberikan dukungannya terhadap Ganjar Pranowo sebagai kandidat calon Presiden 2024 mendatang.

Ucapan Selamat Jokowi setelah Khofifah-Emil Menang Versi Quick Count

"Dari keseluruhan pemilih Jokowi - Ma'aruf, ternyata 61 persen memilih Ganjar Pranowo dan hanya 18 persen menyatakan hanya memilih Prabowo Subianto, serta 14 persen kepada Anies Baswedan," ungkap Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam rilis hasil survei di kanal Youtube Charta Politika, Senin, 15 Mei 2023.

Seperti diketahui, indeks kepuasan publik terhadap kinerja Joko Widodo - Ma'aruf Amin mencapai 79,1%. Tentu hal tersebut, menurut Yunarto jauh dari angka cukup.

President Prabowo Highlights Improvements in Indonesia’s Election

Selain itu, Yunarto mengungkap, mayoritas pemilih Prabowo Subianto masih didominasi oleh pendukung yang antitesis terhadap Jokowi dalam pemilu 2019 lalu.

Ridwan Kamil: Andaikan Dua Putaran, Kita Terus Semangat

"Pemilih Prabowo masih ditopang oleh basis pemilih 2019 yang cenderung anti terhadap pemerintahan Jokowi," lanjut Yunarto.

Dengan demikian, dari hasil survei tersebut menjawab apa yang disampaikan Jokowi dalam musra yang digelar para relawan Jokowi beberapa waktu lalu.

Dalam survei tersebut juga diungkapkan bahwa tidak ada kebingungan di antara pemilih Jokowi - Ma'aruf seperti apa yang disampaikan dalam acara relawan tersebut.

"Ternyata tidak ada kebingungan seperti yang coba ditafsirkan dalam musra kemarin, mayoritas relawan Jokowi mendukung Ganjar Pranowo," jelasnya.

Data tersebut diperoleh dari hasil survei yang dilakukan Charta Politika pada periode 2 - 7 Mei 2023 yang dilakukan secara tatap muka dari sebanyak 1.220 responden yang berusia 17 tahun ke atas yang tersebar di seluruh Provinsi di Indonesia.

Penarikan sampel tersebut menggunakan metode multistage random sampling dan memiliki potensi kesalahan (margin of error) sebesar kurang dari 2,82 persen. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya