Pemilu RI 2024 seperti Pertarungan George Bush dengan Bill Clinton pada 1992, Kata Denny JA

Pendiri LSI Denny JA
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Politik – Pendiri lembaga Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny Januar Ali mengatakan bahwa isu ekonomi akan menjadi sorotan untuk pemilih Indonesia pada Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024.

Anggota Kongres Sebut AS Sudah Bantu Israel Senilai Rp286 Triliun dalam Bentuk Senjata

"Apalagi, setelah pandemi COVID-19 yang sudah 3 tahun memporak-porandakan kita. Kemajuan ekonomi, keluar dari kemiskinan, menjadi dambaan," ujar Denny J.A. dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu, 14 Mei 2023.

Menurut dia, rekor dan program capres soal memajukan ekonomi sangatlah menentukan dan selalu menjadi bahan untuk dikampanyekan guna menaikkan atau menjatuhkan capres.

PPN 12% Membebani? Ini Alasan Mengapa Frugal Living Bisa Guncang Ekonomi RI

Petugas KPPS menunjukkan surat suara pemilihan calon Presiden dan calon Wakil Presiden yang sudah tercoblos di Pemilu 2019. (Foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Denny menambahkan bahwa isu ekonomi dalam pemilu presiden juga pernah terjadi di Amerika Serikat pada tahun 1992 saat George Bush bertarung melawan Bill Clinton.

Kunker ke Cina hingga AS, Prabowo Bawa Pulang Komitmen Investasi Rp294 Triliun

Saat itu George Bush adalah petahana yang ingin terpilih untuk kedua kalinya. George Bush pun populer karena berhasil mengusir Irak yang menginvasi Kuwait melalui Operation Desert Shield 1991.

Ia menjelaskan bahwa nama George Bush berkibar secara nasional. Akan tetapi, tim Bill Clinton, khususnya konsultan politik James Carville, melihat kelemahan pemerintahan George Bush. Ekonomi Amerika Serikat sedang turun.

"Isu ekonomi makin mendominasi persepsi pemilih Amerika Serikat saat itu. Hasil dukungan pun berbalik. George Bush yang awalnya unggul menjadi kalah," ujarnya.

Foto unggahan Bill Clinton di Twitter dengan caption My Valentine

Photo :
  • Twitter @BillClinton

Berkaca dari Pilpres Amerika Serikat 1992 itu, Denny J.A. memprediksi, kontestasi Pilpres 2024 akan menjadikan ekonomi sebagai isu utama. Bahkan, katanya, isu ekonomi mengalahkan isu soal agama, korupsi, dan hak asasi manusia.

Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan mulai 19 Oktober 2023 hingga 25 November 2023.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya