Yusril Sepakat Dengan Jokowi Soal Pemimpin Mumpuni Tak Lahir Dari Pencitraan

Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra usai pertemuan dengan Jokowi di Istana
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Rahmat

VIVA Politik – Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra telah sepakat dengan pernyataan yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di acara puncak Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia. Yusril sepakat jika Indonesia nanti akan dipimpin oleh pemimpin yang cerdas, tegas dan berani.

Jokowi Ajak 2 Cucunya Nonton Laga Timnas Indonesia Vs Filipina di Manahan

"Kita memang memerlukan pemimpin yang cerdas, tegas dan berani membela kepentingan rakyat, bangsa dan negara di tengah tantangan yang makin besar di masa depan," ujar Yusril dalam keterangan tertulisnya, Senin 15 Mei 2023.

"Pemimpin itu harus benar-benar faham falsafah bernegara kita, konstitusi kita, hukum kita, potensi, tangangan dan peluang yang kita miliki. kita memang bangsa yang besar, kaya SDA dan SDM. Yang kurang pada bangsa kita adalah pemimpin yang cerdas dan berani serta mempunyai kepekaan hati nurani melihat dan memandang kelemahan-kelemahan kita," lanjutnya.

Tak Ada Efek Jera Bagi Koruptor Kalau Dimaafkan, Yusril Singgung 'Otak Belanda'

Ilustrasi Pemilu 2024.

Photo :
  • VIVA

Kemudian, Yusril menjelaskan bahwa memang Indonesia seringkali mendapatkan gugatan dalam forum di Internasional. Pasalnya, kata Yusril, negara kita ini lemah dengan sikap mental yang merasa rendah diri, rendah kesadaran moral dan rendahnya kepatuhan terhadap hukum.

Penjelasan OIKN soal Heboh Aguan Investasi di IKN Demi Selamatkan Jokowi

"Argumentasi hukum kita kurang canggih dalam menangani sebagai tekanan dan gugatan dalam perjanjian bilateral dan multilateral yang membuat kita sering terpojok dan dikalahkan," kata dia.

Yusril menuturkan bahwa Indonesia seringkali kalah dalam gugatan di forum Internasional karena tidak didukung oleh langkah pemimpin yang memiliki diplomasi yang sistematis dan pembentukan opini.

"Akibatnya kita mengalami kekalahan dalam berbagai sengketa di forum internasional. Di dalam negeri, kita sulit maju dan melangkah menjadi negara maju karena hukum kita berantakan. Norma hukumnya kacau, penegakannya amburadul. Maka korupsi merajalela, ketidak-adilan terjadi di mana-mana. Dalam satu dekade terakhir ini, pembangunan hukum kita makin lemah," ucapnya.

Presiden Jokowi saat puncak Musra di Istora Senayan.

Photo :
  • Istimewa

Maka dari itu, hal tersebut menyebabkan langkah pemerataan pembangunan dan kemajuan sistem ekonomi. Selanjutnya, Yusril sepakat dengan pernyataan Jokowi untuk memilih atau mendukung pemimpin di Indonesia seperti beberapa hal yang telah disebutkannya itu.

"Pemimpin yang mumpuni dalam arti mempunyai ilmu dan ditempa oleh pengalaman dalam membangun dan memecahkan persoalan-persoalan besar bangsa ini. Pemimpin seperti itu tidak akan lahir karena garapan media sosial dan pencitraan serta berbagai survey yang terkadang justru menyesatkan rakyat sendiri," tutur Yusril.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya