Survei Indikator: Sahroni Masuk Bursa Capres-Cawapres Pilihan Warga DKI
- DPR RI
VIVA Politik - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni namanya muncul dalam survei sebagai salah satu kandidat bakal calon presiden maupun calon wakil presiden untuk Pemilu 2024. Hal itu terungkap berdasarkan hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia (IPI).
Direktur Ekskutif IPI, Burhanuddin Muhtadi mengatakan dalam simulasi 35 nama semi terbuka, nama mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berada pada posisi puncak dengan 35,7 persen. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebesar 28,3 persen dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto cuma 13,8 persen.
Selanjutnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebesar 5,2 persen. Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebanyak 2,2 persen; Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno cuma 1,7 persen; Menteri BUMN, Erick Thohir ada 1,4 persen; dan Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni hanya 1 persen.
“Sahroni ada kenaikan sebagai capresnya, tapi selisihnya agak jauh dibanding nama-nama di atasnya,” kata Burhanuddin pada Kamis, 11 Mei 2023.
Menurut Burhan, calon wakil presiden penting untuk membungkus kemenangan minimal putaran kedua Pemilu Presiden (Pilpres). Dalam survei semi terbuka ini, warga DKI memilih siapa untuk preferensi calon wakil presidennya.
Nah, ada 19 nama yang ditampilkan secara semi terbuka, dan nama yang muncul lebih variatif ketimbang survei sebelumnya.
"Orangnya bukan hanya itu-itu saja, jadi kita tampilkan silakan warga memilih ya. Ada beberapa nama baru. Kalau disurvei nasional enggak muncul, di DKI Jakarta muncul,” jelas dia.
Ia mengatakan empat teratas muncul nama yang sering ada dalam survei nasional, yaitu Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (21,5 persen); Sandi (15,4 persen), AHY (12,7 persen) dan Erick Thohir (11,4 persen).
Khusus survei di Jakarta, kata dia, menguat nama mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Andika Perkasa (3,5 persen); Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa (3,5 persen); Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (3,5 persen).
Kemudian mantan Panglima TNI, Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo (2,3 persen), dan kemudian Ahmad Sahroni (2 persen). Sementara sisanya di bawah 2 persen.
"Itu nama-nama yang mungkin di DKI Jakarta suaranya lebih kelihatan ketimbang di tingkat nasional," ujarnya.
Diketahui, survei ini dilakukan pada 24 Februari-3 Maret 2023 menggunakan metode wawancara tatap muka. Dalam survei ini, total responden sebanyak 2.060 responden yang merupakan warga DKI Jakarta berusia 17 tahun ke atas.
Sementara, metode yang dipilih dalam penarikan sampel ini menggunakan sample random sampling. Dengan metode ini, memiliki tingkat toleransi atau margin of error sebesar ±3,5 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.