Candai AHY, Cak Imin: Kalau Menang Jangan Lupakan Saya Mas
- VIVA/Edwin Firdaus
VIVA Politik – Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menilai perbedaan koalisi partai politik hingga kepemimpinan nasional merupakan bagian dari upaya mengokohkan dan menguatkan demokrasi di Indonesia. Hal itu disampaikannya seusai melakukan pertemuan dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan pengurus Partai Demokrat di Puri Cikeas, Bogor, Rabu malam, 3 Mei 2023.
"Sehingga dibutuhkan semangat saling menghormati, menghargai perbedaan, menjunjung tinggi kekeluargaan dan persamaan di antara kita,” kata Imin.
Cak Imin mengungkapkan, komunikasi antara PKB dan Partai Demokrat harus terus dibangun untuk mengokohkan solidaritas dan silaturahmi.
Terlebih, kata Cak Imin, dirinya pernah menjabat sebagai menteri di era kepemimpinan Presiden ke-6 RI SBY.
"Sehingga diskusi kami berkembang menyangkut berbagai tantangan pembangunan, termasuk persiapan masing-masing partai yang kami lakukan menghadapi Pemilu 2024,” kata Imin.
Dalam menyongsong 2024, lanjut Cak Imin, PKB dan Demokrat memiliki harapan yang sama, yakni Pemilu dapat berjalan dengan lancar, demokratis dan tanpa kecurangan.
Imin pun berkelakar meminta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak melupakan dirinya jika Koalisi Perubahan berhasil menang Pilpres 2024.
“Sehingga nanti kalau mas AHY menang misalnya, saya akan teriak dari jauh jangan lupa saya mas. Tapi kalau saya menang, pasti saya tidak akan lupa mas AHY. Jadi itulah demokrasi yang saling berbagi,” kata Cak Imin.