Anggota DPR Fraksi PAN Minta Kementerian BUMN Benahi Perusahaan yang Kinerjanya Kurang Baik
- DPR RI
VIVA Politik - Anggota Komisi VI DPR RI, Intan Fauzi mengapresiasi kinerja Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan membagikan dividen BUMN tahun 2022 kepada negara sebesar Rp 80,2 triliun.
Namun terlepas dari itu, ia juga meminta Kementerian BUMN melakukan perbaikan terhadap perusahaan yang belum maksimal kinerjanya.
“Kementerian BUMN menjadi mitra Komisi VI DPR, perlu melakukan pembenahan pada perusahaan perusahaan BUMN yang kinerjanya kurang baik,” kata Intan melalui keterangannya pada Rabu, 3 Mei 2023.
Selain itu, Anggota DPR dari Fraksi PAN ini mengatakan Kementerian BUMN juga perlu melakukan terobosan di berbagai lini untuk mendongkrak kinerja perseroan. Sebab menjadi keharusan bagi Kementerian BUMN memberikan sumbangsih yang besar bagi negara.
“Kami berharap kinerja BUMN yang sudah baik terus dijaga dan dilanjutkan, sehingga semakin banyak program-program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” jelas dia.
Tentu, Intan mengapresiasi kinerja Kementerian BUMN yang akan membagikan dividen BUMN tahun 2022 kepada negara sebesar Rp 80,2 triliun. Menurut dia, hal ini capaian yang baik BUMN memberikan sumbangsih untuk negara hingga Rp 80 triliun. Apalagi, Indonesia sempat mengalami fluktuasi karena pandemi COVID-19.
“Perlahan namun pasti pertumbuhan ekonomi nasional terus membaik. Dividen sebesar Rp80,2 triliun kabar yang sangat menggembirakan, artinya BUMN tumbuh positif,” ujarnya.
Kemudian, kata Intan, BUMN juga berperan menjaga keseimbangan ekonomi dengan mengintervensi pasar ketika terjadi kelangkaan komoditas dan gejolak harga di pasar.
Untuk diketahui, laba bersih BUMN naik signifikan tahun 2023 ini. Menteri BUMN Erick Thohir memperkirakan laba bersih konsolidasi BUMN mencapai Rp 303,7 triliun (unaudited) pada 2022. Dengan demikian, terdapat kemungkinan peningkatan laba yang sangat signifikan sebesar Rp 179 triliun.
Dalam kesempatan itu, Erick memperkirakan peningkatan aset dari Rp8.978 triliun pada 2021 menjadi Rp9.867 triliun (unaudited) pada 2022. Diperkirakan juga ada peningkatan ekuitas dari Rp 2.778 triliun pada 2021 menjadi Rp 3.150 triliun (unaudited) pada 2022. Berikut kenaikan pendapatan dari Rp 2.292 triliun pada 2021 menjadi Rp2.613 triliun (unaudited) pada 2022.
Kata Erick, peran penting BUMN dalam kontribusi kepada negara melalui dividen, pajak, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). "Hal yang sangat menggembirakan adalah transformasi BUMN yang sudah didorong hampir mencapai 70 - 75 persen, yang berarti tinggal 25 % lagi," ujarnya.