Bocoran Agenda Jokowi dan Para Ketum Parpol di Istana Malam Ini, Bahas Duet Ganjar-Prabowo
- ANTARA FOTO
VIVA Politik – Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), M. Romahurmuziy alias Romy mengungkapkan agenda pertemuan Presiden Jokowi dengan para ketua umum partai politik di Istana Negara, malam nanti. Salah satu agenda terkait halal bi halal karena masih suasana Lebaran Idul Fitri 2023
Menurut Romy, pertemuan nanti malam tak mengundang pimpinan Partai Nasdem, Surya Paloh.
“Selain halal bi halal di tengah masih di bulan Syawal, pertemuan nanti malam yang rencananya dihadiri seluruh ketum-ketum parpol pendukung pemerintah minus Nasdem,” kata Romy kepada awak media, Selasa, 2 Mei 2023.
Romy menambahkan, pertemuan tersebut juga akan menggagas pasangan Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto sebagai duet capres dan cawapres melalui koalisi besar. Baik Ganjar dan Prabowo dinilai punya kekuatan elektabilitas merujuk hasil sejumlah lembaga survei politik.
“(Pertemuan nanti malam) berpotensi mewujudkan koalisi besar dengan formasi Ganjar-Prabowo sebagai capres-cawapres,” jelas Romy.
Namun, menurut Romy, jika kesepakatan menciptakan koalisi besar untuk Ganjar-Prabowo tidak terwujud, maka akan membahas nasib proyek-proyek besar pemerintahan.
“Jika koalisi besar minus Nasdem tak terwujud, maka pertemuan nanti malam bisa jadi akan mem-finalisasi distribution of power dari 6 parpol pendukung pemerintah; dimana PDIP-PPP telah menentukan sikap finalnya, sementara yang 4 parpol yakni PG, Gerindra, PKB dan PAN belum menentukan sikap finalnya,” papar Romy.
Lebih lanjut, dia mengatakan pendistribusian itu penting untuk memastikan kesinambungan pembangunan yang telah dilakukan oleh pemerintahan Jokowi seperti mega proyek infrastruktur. Kata dia, mega proyek itu antara lain Ibu Kota Nusantara (IKN), jalan tol, bendungan, bandara, dan yang lainnya.
Bagi Romy, hal itu sejalan dengan keinginan Jokowi agar penerusnya bisa mendukung dan melanjutkan programnya.
“Ini sejalan dengan harapan Pak Jokowi di beberapa kesempatan terbatas yang mengatakan, bahwa Presiden 2024 diharapkan tetap diusung dan dimotori oleh anggota parpol pendukung pemerintahan saat ini,” tuturnya.