Imbauan Airlangga Hartarto Tolak Politik Identitas Harus Didukung Elit Partai Kata Pengamat
- Dok. Golkar
VIVA Politik – Imbauan oleh Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, agar di Pemilu 2024 ini partai politik hingga semua elemen tidak menggunakan politik identitas, harus didukung penuh.
Itu dikatakan pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin. Ujang menegaskan, sepakat dengan imbauan Menko Perekonomian tersebut. Sehingga pemilu yang tercipta adalah yang jujur dan adil.
"Soal politik identitas itu saya sepakat ya jangan dilakukan. Jangan dipertajam, harus dilupakan dan harus dihindari dan ditinggalkan," kata Ujang, saat dihubungi, Senin 1 Mei 2023.
Tidak menggunakan politik identitas, menurutnya tidak hanya bagi masyarakat. Tetapi ini harus juga sampai pada level elit partai politik. Agar tidak memanfaatkan cara-cara ini. Karena dinilainya, belum secara konsisten melakukan anti politik identitas.
Salah satu contoh yang menurutnya itu bisa membuahkan politik identitas, adalah dengan mamaksakan hanya 2 kandidat di Pilpres 2024.
"Itu kan sama saja elite-elite politik itu seolah-olah mau menghilangkan politik identitas tapi mengonstruksi koalisinya itu hanya 2 calon yang justru mempertajam politik identitas. Pasti pertarungannya akan mengarah ke politik identitas," jelasnya.
Menurut dia, untuk konsisten menolak politik identitas adalah tidak memaksakan 2 pasang. Setidaknya ada 3 agar pertarungannya tidak terlalu keras. Tidak juga terpecah hanya 2 kubu.
"Oleh karena itu kalau sepakat, misalkan hilangkan politik identitas, saya sepakat," kata Ujang.Â
Maka sudah seharusnya, publik juga diimbau untuk menolak politik identitas ini. Setidaknya tidak mengarahkan pada isu yang bisa mengancam perpecahan tersebut.
"Oleh karena itu kita harus melihat secara utuh ya tentang politik identitas itu. Kalau politik identitas digunakan untuk memecah belah bangsa, harus dilawan," kata Ujang.
Tidak hanya publik dan elit politik. Tetapi penolakan politik identitas, menurutnya juga harus ditegaskan oleh para capres-cawapres, hingga tim relawan.
Dia yakin, capres dan cawapres pasti tahu kalau tim mereka memainkan politik identitas. Maka itu harus diimbau tidak digunakan, karena memecah bangsa.
"Oleh karena itu capres dan cawapresnya mesti berjiwa besar untuk tidak memainkan isu politik identitas dalam pilpres nanti agar kita tetap bersatu. Agar persaingan pilpres itu berjalan secara jujur dan adil. Kita boleh berbeda, pilihan boleh beda, tapi tetap bersaudara satu sama lain. Itu yang harus kita bangun," jelas Ujang.
Imbauan Airlangga
Pemilu 2024 mulai berproses hingga masa pencoblosan pada 14 Februari 2024 mendatang. Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, meminta agar pesta demokrasi 5 tahunan tersebut dilaksanakan dengan kegembiraan walau berbeda pilihan.Â
Airlangga mengatakan, persatuan tetap harus dilaksanakan terutama pasca pemilu nanti. Ia menegaskan hal itu penting. Maka perlu dirintis untuk tetap bersatu pasca pemilu. Sebab negara harus diurus secara bersama-sama.
"Perbedaan kita hanya pada tanggal 14 Februari, pada saat masyarakat memilih, mencoblos, sesudah itu kita kembali bersama bangun bangsa," ujar Airlangga, dikutip Minggu 30 April 2023.Â
Itu disampaikan Menko Perekonomian Kabinet Indonesia Maju 2019-2024 itu, saat jumpa pers setelah melakukan pertemuan dengan Partai Demokrat, malam tadi.Â
Ditegaskan oleh Airlangga, bahwa Partai Golkar melakukan silaturahmi dengan semua partai politik. Termasuk dengan partai-partai oposisi pemerintahan saat ini, seperti Partai Demokrat.
Partai Golkar adalah partai yang berada dalam Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB, bersama-sama dengan PAN dan PPP. Sementara Partai Demokrat membentuk Koalisi Perubahan bersama Partai Nasdem dan PKS.Â
"Karena penting bagi Indonesia agar seluruh partai ini suasananya adem, dan kita memasuki pesta politik tidak dengan tegang tapi politik dengan kebahagiaan," katanya.