Ganjar Jadi Capres PDIP, OSO: Sinyal Positif dan Momentum Sejarah
- ANTARA/M Risyal Hidayat
VIVA Politik - Langkah Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai bakal capres jadi sorotan. Manuver PDIP itu direspons elite parpol pendukung pemerintahan Jokowi seperti Partai Hanura.
Ketua Umum DPP Hanura, Oesman Sapta Odang alias OSO mendukung keputusan Megawati dan PDIP yang mencalonkan Ganjar sebagai capres periode 2024-2029. Dia bilang, Hanura akan turut jadi pengusung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
OSO juga mengomentari pengumuman Ganjar capres itu dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan dua anaknya yaitu Prananda Prabowo dan Puan Maharani. Dia menangkap sinyal positif atas kedatangan Jokowi.
"Kehadiran Presiden Jokowi dan Ganjar Pranowo, memberi sinyal positif terhadap keberlangsungan program-program pembangunan ke depan," kata OSO, dalam keterangannya, Jumat, 21 April 2023.
Pun, dia menilai Ganjar jika terpilih sebagai RI-1 akan melanjutkan program dan kebijakan pro rakyat yang dilaksanakan Presiden Jokowi. OSI menyebut kehadiran Jokowi juga sebagai penegasan faktor pemberian dukungan terhadap pencapresan Ganjar.
"Deklarasi ini menjadi momentum sejarah, sekaligus kesinambungan arah pembangunan bangsa. Kami meyakini, keberlangsungan pembangunan di negara ini bisa terjamin," tutur Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Periode 2017-2019 tersebut.
OSO menyampaikan pencalonan Ganjar di tengah peringatan Hari Kartini, merupakan pilihan tepat. Ia menyebut, peringatan Hari Kartini jadi deklarasi tersebut sebagai momentum sejarah, sekaligus masa depan Bangsa Indonesia.
Sebelumnya, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri resmi mengumumkan Ganjar sebagai bakal capres yang diusung oleh partainya. Pengumuman itu bertepatan dengan hari Kartini yaitu pada 21 April.
Megawati menyampaikan alasan Ganjar diumumkan sebagai capres bertepatan pada hari Kartini. Sebab, pada tanggal 21 April, Presiden Soekarno menetapkan RA Kartini sebagai pahlawan kemerdekaan nasional.
"Sebab itu saya sengaja memilih 21 April. Sekaligus sebagai tonggak perjuangan kaum perempuan Indonesia yang non-diskirimatif dan dijamin konstitusi negara," kata Megawati di Istana Batu Tulis, Bogor, Jumat, 21 Aprl 2023.