Sebut Diadu Domba oleh PKN dan Kubu Moeldoko, Demokrat: Kasihan Mas Anas Urbaningrum

Mantan Ketum Demokrat Anas Urbaningrum bebas dari Lapas Sukamiskin.
Sumber :
  • ANTARA FOTO

VIVA PolitikKetua Badan Pembina Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (BPOPKK) DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron melihat bebasnya Anas Urbaningrum dimanfaatkan oleh Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) maupun kubu Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko. Padahal, kata dia, Anas tidak menyampaikan keterangan apa-apa.

Anggota DPRD Bogor Diduga Selingkuh Selama 14 Tahun, Diam-diam Punya 4 Anak

“Mas Anas ini kan tidak menyampaikan apapun. Tentu kalau melihat situasinya ini kan hanya diadu domba saja, apakah itu oleh kubu PKN maupun kubu Moeldoko,” kata Herman di Gedung DPR pada Kamis, 13 April 2023.

Anas Urbaningrum adalah mantan Ketua Umum Partai Demokrat. Ia terjerat kasus saat memimpin partai itu. Makanya, Herman mengaku kasihan dengan Anas karena dimanfaatkan untuk membuat kegaduhan. Tentu, kata dia, Partai Demokrat tidak masalah apabila ada pihak yang mengadu domba dengan Anas.

Anas Urbaningrum: Kabinet Besar Prabowo Butuh Kerja Besar dan Prestasi Besar

“Kalau kita mau melihat bagaimana kegaduhan, kasihan juga Mas Anas sebetulnya. Kenapa? Pada akhirnya banyak orang mengungkap kembali masa lalunya, mengangkat kembali persoalan kasusnya. Kasihan. Sehingga, kubu Moeldoko dan PKN untuk terus mengadu domba keberadaan Anas terhadap Partai Demokrat, tidak ada masalah gitu,” jelasnya.

Menurut dia, Anas dalam pidatonya juga lebih suka pada politik persahabatan, bukan politik permusuhan. Maka dari itu, Herman mendukung apabila Anas ingin membesarkan PKN karena bagian yang tak terpisahkan dari langkah politiknya. Namun, ia menyarankan berhenti mengadu domba Anas dengan Partai Demokrat.

“Bahkan dalam statemennya, bahwa Anas itu lebih suka pada politik persahabatan, bukan politik permusuhan. Ya oke kalau PKN akan dibesarkan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari langkah politiknya, besarkan saja PKN. Hentikanlah kubu Moeldoko untuk mengadu domba, ini kan yang membuat gaduh ya ini saja dua kubu itu. Dan marilah kita berlomba-lomba dalam kebaikan,” jelas dia.

Demokrat Banyuwangi Targetkan Khofifah-Emil Menang Kembali di Jatim

Disamping itu, Herman menyebut skenario besar yang dibesar-besarkan pasca bebasnya Anas ditujukan ke Partai Demokrat ,tidak ada. Menurut dia, ada pihak yang sengaja memanfaatkan Anas. “Enggak ada (skenario besar). Itu kan hanya dipluntar-plintir saja, baik oleh yang selama ini berada di Moeldoko maupun Pasek di PKN,” ungkapnya.

Karena, kata dia, Anas sendiri sebenarnya tidak ada hal-hal yang mengarah pada permusuhan. Sebaiknya, ia menyarankan Anas menikmati kebebasan dan tinggal hidup lebih tenang lagi.

“Menurut saya kasihan Mas Anas. Seharusnya kan menikmati masa di luar tahanan, menyelesaikan berbagai perjalanan kasusnya dan tinggal hidup lebih tenang. Kalau mau berpolitik, saya setuju dengan statemennya untuk berpolitik yang tidak bermusuhan,” pungkasnya.

Bendera Partai Demokrat

Anggota DPRD Diduga Selingkuh 14 Tahun Hingga Punya Anak, Partai Demokrat Turun Tangan!

Anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Partai Demokrat, Candra Kusuma, kini menjadi sorotan publik setelah diduga terlibat dalam perselingkuhan selama 14 tahun.

img_title
VIVA.co.id
6 November 2024