Kritisi Kasus PMI di Suriah, Christina Golkar: Jangan Tunggu Viral, Harus Ada Solusi

Politikus Golkar Christina Aryani
Sumber :
  • VIVAnews/Eka Permadi

VIVA PolitikDPR ikut menyoroti kasus viralnya pekerja migran Indonesia (PMI) yang viral karena jadi korban perdagangan orang. PMI itu kini tengah dalam upaya pemulangan dari Damaskus, Suriah.

Komjen Setyo Budiyanto Terpilih jadi Ketua KPK, Yudi Purnomo: Ada Tugas Berat Memulihkan Kepercayaan Publik

Anggota Komisi I DPR RI, Christina Aryani memastikan negara mesti hadir dalam persoalan PMI bernama Dede Aisyah. Menurut dia, KBRI di Damaskus saat ini tengah berkomunikasi untuk memastikan pemulangan PMI tersebut.

"Ada kasus Dede Aisyah, dan Ayu dari Bontang yang saat ini kami pantau melalui KBRI sedang diupayakan untuk bisa dipulangkan. Intinya, kita memastikan negara hadir dan yang bersangkutan bisa kembali ke Indonesia dengan selamat," kata Christina dalam keterangannya, Selasa, 11 April 2023.

DPR Telah Pilih Lima Dewas KPK Periode 2024-2029, Tumpak Hatorangan: Mudah-mudahan Lebih Baik

Dia menyebut kasus seperti Dede dan Ayu yang terjadi cukup banyak. Menurut dia, dari penelusuran di KBRI, Indonesia punya hambatan dalam pemulangan dua PMI tersebut. 

Christina bilang tantangan itu menyangkut proses yang lama untuk bisa mendapatkan exit permit dari otoritas Suriah sebagai konsekuensi penerapan sistem kafalah.

Profil 5 Dewas KPK Periode 2024-2029, Ada Eks Jenderal Polisi hingga Mertua Komika Kiky Saputri

“Hal ini juga dihadapi banyak PMI lainnya yang saat ini ada di shelter KBRI. Kami tetap mendorong agar ada solusi terbaik untuk saudara-saudara PMI kita," jelas Anggota Fraksi Golkar tersebut.

Anggota Komisi I DPR RI, Christina Aryani

Photo :
  • DPR RI

Pun, dia mengatakan pihak Kementerian Luar Negeri atau Kemlu juga dipantau tengah melakukan upaya agar PMI itu bisa sesegera mungkin dipulangkan.

Menurut dia, mestinya kasus PMI yang dialami Dede dan Ayu menjadi pembelajaran bagi WNI yang ingin bekerja di luar negeri. Ia mengingatkan agar dipahami betul kesepakatan atau kontrak dengan agen sebelum diberangkatkan ke negara tujuan. 

Lebih lanjut, dia mengingatkan penting bagi calon PMI bisa memastikan kepada Dinas Ketenagakerjaan di daerah setempat sebelum memutuskan berangkat. Ia bilang, jangan sampai kasus PMI di Suriah yang harus bayar ganti rugi dalam perjanjian jika berhenti ditengah jalan.

"Kasus di Suriah misalnya, mereka terikat kontrak kerja sekian tahun dan manakala berhenti di tengah jalan, maka harus membayar ganti rugi kepada majikannya. Risiko itu harus dipahami," jelas dia.

Maka itu, ia meminta pihak KBRI juga mesti responsif menanggapi berbagai persoalan atau aduan dari WNI yang berada di luar negeri. Menurut dia, jangan sampai KBRI menindaklanjuti setelah adanya peristiwa viral di media sosial.

"Kami mendorong KBRI agar apapun persoalan atau aduan yang masuk itu ditanggapi. Jangan tunggu viral. Kami yakin kerja KBRI untuk memastikan keselamatan dan perlindungan WNI kita di luar negeri selama ini sudah berjalan dengan baik," ujarnya.

Sebelumnya, pemerintah melalui Kemlu dan KBRI Damaskus sedang menangani kasus yang dihadapi Dede Aisyah, seorang WNI yang mengaku dijanjikan bekerja di Turki. Namun, Dede malah dijual ke Suriah.

Berdasarkan komunikasi dengan Dede, dia berangkat ke Damaskus pada awal November 2022 melalui Bandara Soekarno-Hatta. Kemudian, dia berpindah-pindah bekerja ke tiga majikan yang berbeda selama berada di Suriah. 

Dari rekaman video yang beredar di media sosial, Dede mengeluhkan sakit di perutnya karena beban kerja yang dirasa terlalu berat. Pun, sebelumnya, dia belum lama menjalani operasi sesar sebelum berangkat ke Suriah.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya