Cerita Airlangga ke Nakes: Saya Pernah Jadikan RSDC Indikator COVID-19 Naik atau Turun

Ketua Umum Golkar sekaligus Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Politik - Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bertemu dengan seluruh mantan tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran. Di momen itu, Airlangga sempat ngobrol panjang dengan para nakes.

Sekjen OECD Temui Prabowo di Istana Jakarta

Figur yang juga menjabat Menko Perekonomian itu didampingi Ketua Ikatan Istri Partai Golkar (IIPG) Yanti Airlangga. Yanti dengan semangat juga ikut menyambut langsung para mantan nakes yang bertugas di Wisma Atlet selama pandemi Covid-19.

Airlangga menceritakan pengalamannya sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN). Selain menyampaikan terima kasih, Airlangga juga berikan apresiasi kepada nakes relawan yang berjuang menyelamatkan para pasien Covid-19 di Tanah Air.

Pramono-Rano Unggul Quick Count di Pilgub Jakarta, Ahmed Zaki: Optimis Dua Putaran

Dia mengatakan RSDC Wisma Atlet punya tempat tersendiri di hati dan pikirannya. Ia bilang demikian karena dirinya selaku Ketua KPCPEN menjadikan Wisma Atlet sebagai salah satu indikator kenaikan atau penurunan kasus Covid-19 di Indonesia.

“Saya pernah menjadikan RSDC sebagai indikator Covid-19 naik atau turun, tergantung jumlah pasien yang masuk di Wisma Atlet ini. Totalnya seingat saya sekitar 136 ribu," jelas eks Menteri Perindustrian tersebut.

Government Lowers Airfares to Boost Holiday Travel Demand

Ketum Golkar Airlangga Hartarto bertemu dengan nakes yang bertugas di RSDC.

Photo :
  • Istimewa

Airlangga mengaku perjuangan keras pemerintah saat kemunculan varian Delta. Saat itu, pasien RSDC Wisma Atlet membludak.

"Dan, puncaknya saat varian Delta sebanyak 7.200 dari 12 ribu kapasitas. Setiap minggu saya monitoring RSDC, bahkan setiap harian,” tutur Airlangga di hadapan nakes.

Bagi dia, seluruh relawan nakes yang berjuang di Wisma Atlet layak dapat lebih dari sekadar ucapan terima kasih. Sebab, para relawan, perawat, hingga dokter sudah berjuang mempertaruhkan nyawa merawat pasien Covid-19.

“Dulu kita mau balapan dengan Cina, yang berapa hari bisa bangun rumah sakit dengan ribuan kamar. Namun, kita dalam berapa hari dapat 12 ribu kamar di Wisma Atlet ini," lanjut Airlangga.

"Dan, yang luar biasa karena ada relawan yang siap. Kita berhasil menangani pandemi ini karena ada relawan,” ujarnya.

Pun, dia mengatakan penanganan Covid-19 selama pandemi jadi pengalaman berharga untuk Bangsa Indonesia. Sebab, saat itu, Covid-19 jadi wabah yang belum diketahui dalam dunia kesehatan. Apalagi saat merebaknya varian Delta yang banyak merenggut nyawa.

“Alhamduillah dengan kerja bersama, kita bisa menyetop pandemi itu Desember tahun lalu," katanya.

Menurut dia, saat ini Indonesia dengan zero survei yang kekebalannya sudah 99 persen. "Ini karena vaksinasi yang sudah 440 juta dan adanya natural herd immunity,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Airlangga juga memuji mantan komandan lapangan RSDC Wisma Atlet, Kolonel Muhammad ‘Cobra’ Arifin. Bagi Airlangga Kolonel Cobra Arifin mampu mengkoordinasikan relawan dalam penanganan pandemi di lapangan. 

Namun, Airlangga sempat menyampaikan permohonan maaf karena dua kali penghargaan penanganan Covid-19, RSDC Wisma Atlet justru tidak mendapatkannya.

“Saya minta maaf juga karena dalam dua kali penghargaan Covid RSDC tidak dapat. Namun, induknya dapat yakni Kodam Jaya dapat penghargaan. RSDC ini bagian dari Kodam Jaya," kata Airlangga. 

Adapun, Kolonel Cobra mengaku bersyukur dengan perhatian Partai Golkar dan IIPG. Menurut dia, Golkar dan IIPG sudah berikan perhatian pada seluruh relawan Wisma Atlet. 

Dia mengaku, para relawan terharu dengan gagasan silaturahmi dan perhatian yang diberikan Golkar dan IIPG selama nakes berjuang di Wisma Atlet.

"Kami sangat bersyukur atas adanya kegiatan ini. Kami berterima kasih atas bantuan dan perhatian yang diberikan oleh IIPG kepada para relawan," tutur Kolonel Cobra Arifin.
 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto

Menko Airlangga: Penundaan Penerapan PPN 12% Dibahas

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut langkah penundaan pemberlakuan Pajak Penundaan Nilai (PPN) sebesar 12 persen pada awal 2025, belum di

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024