Israel Kembali Brutal Serang Warga Palestina, Fadli Zon Caci Maki PBB
- Twitter @fadlizon
VIVA Politik - Pasukan Israel jadi sorotan dunia internasional karena ulah brutalnya di bulan suci Ramadhan. Aparat negara Zionis itu sejak Rabu dini hari kemarin menyerang dan menangkapi warga Palestina yang tengah berada di Masjid Al-Aqsa.
Aparat Israel juga mengusir jemaah warga Palestina dari Masjid Al-Aqsa. Padahal, sebelumnya beberapa warga Israel diizinkan memasuki Masjid.
Insiden teranyar di Kompleks Al-Aqsa itu melukai sedikitnya 12 warga Palestina dan 400 lainnya ditahan secara ilegal di sel-sel Israel.
Menanggapi situasi terkini di Palestina, Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon menyebutnya sebagai rutinitas barbar yang disengaja Israel. Dia membandingkan kekejian Israel dari tahun ke tahun terhadap rakyat Palestina.
Fadli mencontohkan pada 2022, Israel menyerang Al-Aqsa dan melukai sedikitnya 158 warga Palestina. Begitu pun pada Ramadan 2021, pasukan Israel juga melakukan hal yang sama.
Bahkan, kata dia, dampak serangan 2021 termasuk paling berdarah. Sebab, serangan barbar ke Gaza itu menewaskan sedikitnya 256 orang, termasuk 66 anak-anak, dan melukai lebih dari 1.900 orang.
"Jadi, serangan brutal Israel di setiap Ramadan dengan target jemaah Al-Aqsa jelas-jelas disengaja. Mereka sangat berniat menodai kesucian Al-Aqsa dan Ramadan. Ini tidak cukup dikutuk keras. Israel harus ditindak keras secepatnya,” kata Fadli, dalam keterangannya, Kamis, 6 April 2023.
Pun, dia heran dengan peran Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Ia mempertanyakan posisi PBB yang lamban terutama Dewan Keamanan yang tidak belajar dari insiden-insiden sejenis sebelumnya.
"PBB terutama Dewan Keamanan seperti tidak belajar dari Bulan Ramadhan sebelumnya. Seharusnya PBB sigap dan antisipatif. PBB gagap dan lamban," jelas eks Wakil Ketua DPR tersebut.
Menurut dia, jika diperlukan, Dewan Keamanan PBB bisa mengerahkan pasukan perdamaian. "Bisa menurunkan pasukan perdamaian di Al-Aqsa di setiap Ramadan,” kata Anggota Komisi I DPR RI itu.
Lebih lanjut, dia mengatakan serangan atas Al-Aqsa itu bagian provokasi Israel untuk 'yahudisasi' Masjid Al-Aqsa.
“Israel ingin meruntuhkan Al-Aqsa dan menggantinya dengan Temple Mount. Ini pernah sudah terjadi pada Masjid Ibrahimi di Hebron, di mana setengah dari masjid diubah menjadi Sinagog setelah tahun 1967,” ujar Wakil Ketua Umum Gerindra tersebut.
Fadli menambahkan, kontrol Israel atas Yerusalem adalah ilegal. Dia menyinggung kompleks Al-Aqsa berada di dataran tinggi di Yerusalem Timur, yang direbut Israel dalam Perang Enam Hari 1967.
"Dan kemudian dianeksasi dalam tindakan yang tidak diakui oleh sebagian besar komunitas internasional,” kata Fadli.