Pengamat Sebut Ganjar Tereliminasi, Capres Koalisi Besar KIB-KKIR Menyisahkan Prabowo
- Istimewa
VIVA Politik – Koalisi besar gabungan Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB, dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya atau KKIR, diprediksi makin mulus untuk menyatu di Pilpres 2024 nanti. Meski menjadi koalisi besar, namun faktor penentu lainnya adalah figur capres dan cawapres.
"Jadi memang harus dicari yang pas figur capres cawapres yang memiliki elektabilitas tinggi," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin, kepada VIVA, Selasa 4 April 2023.
Meleburnya KIB dan KKIR, semakin kencang berhembus setelah kelima ketua umum partai dari kedua kubu koalisi itu, bertemu. Pertemuan berlangsung pada silaturahmi Ramadhan yang digelar Partai Amanat Nasional (PAN) pada Minggu 2 April 2023. Turut hadir dalam acara itu Presiden Joko Widodo.
Ujang menjelaskan, jika konstelasi capres terkuat saat ini berdasarkan survei, maka muncul 3 nama. Yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
"Ganjar itu kelihatannya tidak didukung Jokowi lagi karena sudah berani menolak piala dunia (Piala Dunia U-20)," kata Ujang.Â
Sebab, pasca FIFA membatalkan Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20, sorotan tajam diarahkan ke Ganjar Pranowo. Dimana Gubernur Jawa Tengah itu mengeluarkan keputusan menolak Timnas Israel ikut serta.
"Itu yang awalnya dulu Jokowi meng-endorse Ganjar kelihatannya saat ini Jokowi tidak akan dukung Ganjar," kata Ujang.
Lebih lanjut dijelaskannya, untuk capres lain yang elektabilitasnya tinggi berdasarkan survei adalah Anies Baswedan. Tentu bukan menjadi pilihan lagi karena sudah menjadi bakal capres dari Koalisi Perubahan.
"Makanya yang memungkinkan dari 3 besar survei ya Prabowo. Kelihatannya bisa saja Prabowo yang diusung," katanya.
Sementara siapa yang akan mendampingi untuk cawapres, pengamat dari Universitas Al Azhar Indonesia, itu menilai banyak nama. Jika di luar koalisi maka ada nama-nama seperti Erick Thohir hingga Khofifah Indar Parawansa.
"Atau Airlangga (Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Golkar). Kita lihat saja ke depan," katanya.