Berpengalaman di Pemerintahan dan Hafal Seluk Beluk Istana, Yusril Isyaratkan Siap Maju Capres

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Politik – Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra berterus terang sedang meladeni dukungan sekaligus tantangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar dirinya maju sebagai calon presiden pada pemilu tahun 2024 asalkan mampu menggalang cukup dukungan partai politik.

PBB: Kematian Anak Palestina akibat Dibunuh Tentara Israel di Tepi Barat Naik Tiga Kali Lipat

Yusril tak memungkiri, menggalang dukungan partai politik sekurang-kurangnya setara 20 persen kursi parlemen sebagai prasyarat pencalonan presiden memang bukan perkara mudah. Tetapi, katanya, kalau dari segi kapasitas dan pengalaman politik dan pemerintahan, dia mengaku cukup siap.

Mula-mula, dia mengingatkan, dalam konteks pencapaian seseorang dalam bidang politik, termasuk menjadi presiden atau raja, tidak melulu karena faktor dukungan politik, apalagi secara normatif harus sekian persen.

Menko Yusril Jelaskan Dasar Hukum Pemulangan Terpidana Mati Mary Jane ke Negara Asalnya

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Dalam kisah-kisah lama, penyamun saja bisa jadi raja," katanya, bertamsil, dalam wawancara eksklusif dengan VIVA pada program The Interview di Jakarta pada 22 Maret 2023.

Jokowi hingga SBY Bakal Ramaikan Kampanye Akbar RK-Suswono Sabtu Besok

"Tapi maksud saya adalah bahwa kalau dari segi riwayat pribadi, saya, barangkali, dari segi pengalaman, pengetahuan, pendidikan, dan lain-lain itu, memang arahnya ke situ," ujarnya.

Dia bercerita kali pertama bersentuhan dengan dunia politik pemerintahan pada tahun 1992 sampai 1998, ketika menjadi penulis naskah pidato presiden Soeharto. Dalam masa itu dia juga terlibat dalam rapat-rapat kabinet presiden Soeharto dan menyiapkan dokumen-dokumen kenegaraan.

Karier politik Yusril malah kian cemerlang setelah Soeharto lengser dan digantikan oleh presiden B.J. Habibie. Dalam masa pemerintahan Habibie, Yusril kembali menjadi penulis naskah pidato presiden.

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Kemudian menjadi menteri hukum dan perundang-undangan pada masa pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), menjabat menteri kehakiman dan hak asasi manusia pada masa pemerintahan presiden Megawati Soekarnoputri, dan menteri sekretaris negara pada masa masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ringkasnya, kata Yusril, dia sudah memahami dan hafal seluk beluk Istana Negara dan politik pemerintahan. "Jadi, kira-kira saya tahu apa yang harus dikerjakan oleh seorang presiden, sebenarnya." Artinya pula, katanya, untuk urusan teknis semacam itu dia tak perlu belajar lagi.

Bagi orang yang bahkan tak pernah masuk Istana Negara kemudian menjadi presiden, katanya, mungkin perlu waktu sedikitnya dua tahun untuk beradaptasi dengan lingkungan Istana. "Saya saya enggak, tahu semua."

Presiden Jokowi saat acara Rakornas dan Musyawarah Dewan Partai PBB

Photo :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

Karena alasan itulah, ditambah dukungan terang-terangan Presiden Jokowi, Yusril bertekad untuk menjalankan kerja-kerja politik menggalang dukungan terutama partai politik di parlemen. Dia juga mengaku telah membaca dan menganalisis peta politik nasional yang sesungguhnya masih cair atau dinamis meski telah terbentuk tiga kelompok koalisi, di antaranya Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Koalisi Indonesia Bersatu, dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.

Tetapi, katanya, ada satu partai politik bakal sangat menentukan konfigurasi politik menyongsong pemilu presiden, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sebab, hanya PDIP-lah satu-satunya partai yang memenuhi syarat presidential threshold 20 persen untuk mengajukan pasangan capres-cawapres.

"Dan kita tahu dari ini, sebenarnya, koalisi-koalisi ini semua masih cair, belum baku, dan semua menunggu kata akhir Bu Mega [untuk] mengumumkan siapa pasangan calon presiden [yang diusung oleh PDIP]," katanya.

Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan cagub Jakarta nomor urut 01, Ridwan Kamil di TMII, Jakarta Timur, Rabu, 20 November 2024 (sumber: Tim Media RK-Suswono)

Dukungan Jokowi ke Ridwan Kamil Disebut Lebih Kuat daripada Anies ke Pramono

Anies Baswedan, Gubernur Jakarta 2017-2022 memutuskan mendukung cagub Pramono Anung di Pilkada Jakarta 2024. Apakah Anak Abah, pendukung Anies, akan ikut pilihan tesebut?

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024