Amplop Berlogo PDIP, Pengamat: Zakat Tidak Perlu Pakai Amplop Apalagi Sarana Vote Buying

Viral amplop merah berlogo PDIP dibagikan di masjid Sumenep, Madura
Sumber :
  • Twitter @PartaiSocmed

VIVA Politik – Pembagian amplop berisi uang sebesar Rp 300 ribu di salah satu masjid di Sumenep, Madura Jawa Timur oleh elite PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah, menjadi sorotan publik. Alasan Said Abdullah, pembagian itu adalah untuk zakat mal.

Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof Siti Zuhro, mengatakan pembagian zakat mal sebenarnya tidak harus memakai logo partai. Dia menyebut pembagian zakat mal bukan untuk mengharapkan pujian, apalagi dijadikan sebagai sarana vote buying.

"Zakat mal tidak perlu pakai amplop berlogo. Memberikan zakat mal dengan ikhlas dan hanya berharap pahala dari Allah dan bukan untuk mengharap pujian, apalagi sampai dijadikan sebagai sarana vote buying," kata Siti Zuhro saat dihubungi VIVA, Rabu 29 Maret 2023.

Siti Zuhro juga mengaku heran, lantaran PDIP tersebut paling lantang menyuarakan larangan kampanye di tempat ibadah. Sedangkan yang terjadi justru sebaliknya. membagikan amplop bergambar logo partai dan politisi berisi uang.

"Kan PDIP paling lantang melarang kampanye di masjid. Apalagi menyebarkan amplop dengan logo dan diisi uang. Ini jelas-jelas sangat tidak etis," kata Siti Zuhro.

"Vote buying esensinya melecehkan martabat warga masyarakat. Pemberian tidak ikhlas yang dimaksudkan untuk mendapatkan dukungan politik," katanya menambahkan.

Sebelumnya, viral di media sosial video yang menunjukkan seorang pria membagikan amplop kepada para jemaah usai salat tarawih pada salah satu masjid di Sumenep, Madura. 

Tampak amplop yang dibagikan itu berwarna merah dan menampilkan logo partai PDIP.  Tampak juga 2 politikus yang merupakan kader partai berlambang banteng itu tampil di bagian depan amplop. Kedua kader itu ialah Ketua DPC PDIP Sumenep, Achmad Fauzi dan Ketua DPD PDIP Jawa Timur, Said Abdullah. Isi amplop tersebut setelah dibuka ada uang nominal Rp 300 ribu. 

PDIP Tak Bantah Isu Jokowi Mau 'Obok-obok' Internal Partai Lewat Pelengseran Hasto

Said Abdullah juga sudah memberi penjelasan. Dia mengatakan, sejak 2006 dirinya bersama pengurus cabang PDIP Se-Madura rutin membagikan sembako dan uang kepada warga fakir miskin. 

Anggota DPR itu berdalih, uang dalam amplop berlogo PDIP itu diniatkan sebagai zakat mal. 

Ganjar Sebut Pemecatan Jokowi dari Kader PDIP Jadi Bukti Konsistensi Megawati

"Bahkan jika ada rezeki berlebih, malah ingin rasanya kami berzakat lebih banyak menjangkau kaum fakir miskin," ujarnya. 

Maka itu, Said membantah melakukan politik uang. Sebagai anggota DPR, dia menerima uang reses. Lalu, uang reses yang diterimanya itu dibagikan untuk bantu memenuhi kebutuhan masyarakat. 

Megawati Tengarai Upaya ‘Mengawut-awut’ PDIP Jelang Kongres, Perintahkan Satgas Siaga Satu

"Uang itu saya bagikan sepenuhnya ke rakyat dalam bentuk bantuan sembako, dan itu bagian dari akuntabilitas publik yang harus saya lakukan, sehingga saya kabarkan ke media juga," tutur Said.

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Gerindra, Muhammad Rofiqi

Soal Polemik PPN 12 Persen, Gerindra Nilai PDIP Lupa Ingatan

Partai Gerindra heran dengan sikap politik para politisi PDIP yang belakangan ini getol mengkritik pemerintahan Prabowo.

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024