Ditantang Mahfud MD Hadiri Rapat Rp349 T, Arsul Sani: Kayak Mau Main Tinju Aja

Anggota Komisi III DPR RI Arsul Sani.
Sumber :

VIVA Politik - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menantang sejumlah Anggota Komisi III DPR agar tidak absen saat rapat membahas transaksi janggal Rp349 triliun Kementerian Keuangan (Kemenkeu). 

Ahmad Sahroni Dibuat Tercengang Lihat Kecanggihan Alat Sadap Milik Kejaksaan Agung

Anggota Komisi III DPR yang ditantang adalah Arsul Sani (Fraksi PPP), Benny Harman (F-Demokrat), dan Arteria Dahlan (F-PDIP).

Menanggapi itu, Arsul Sani heran dengan cara Mahfud MD. Dia menyindir gaya Mahfud yang menantang dalam cuitan di Twitter.

Bahas Aturan Kemasan Rokok Tanpa Merek, Kemenkes Janji Rangkul Seluruh Stakeholder

"Ini kayak mau main tinju aja pake tantang menantang, tentunya begini rapat hari Rabu itu yang mengundang Komisi III DPR, saya bagian dari Komisi III," kata Arsul dalam Kabar Petang tvOne yang dikutip VIVA pada Senin, 27 Maret 2023.

Dia mengatakan dirinya, bersama Arteria Dahlan dan Benny Harman adalah bagian dari Komisi III DPR. Sebagai pihak yang mengundang, menurutnya tentu logis wajib datang.

Komisi III DPR Geram AKP Dadang Tak Diborgol-Merokok saat Diamankan, Bakal Panggil Kapolda Sumbar

"Jadi, tentu tidak ada alasan untuk tidak datang karena kalau kita tidak datang itu kita tidak menghormati Pak Menko," tutur Arsul.

Menko Polhukam Mahfud MD bersama Menkeu Sri Mulyani dan Kepala PPATK

Photo :
  • Antara

Pun, dia mengatakan maksud Komisi III DPR mengundang Menko Polhukam dalam rapat Rabu lusa untuk peran legislatif DPR soal pengawasan pemerintah.

"Itu tugas DPR, yang menurut hemat kami itu harus diklarifikasi. Kalau ada yang keliru ya harus diluruskan," ujar Waketum DPP PPP tersebut.

Arsul bilang Komisi III DPR bukan bermaksud untuk menghalang-halangi atau menutup-nutupi. Dia menekankan kembali perlunya klarifikasi dan meluruskan isu transaksi Rp349 triliun.

"Bukan untuk menghalang-halangi atau menutup-nutupi ya penyelesaian transaksi mencurigakan yang terindikasi dengan pencucian uang," jelas Arsul.

Menurut dia, DPR sudah sering meminta klarifikasi terhadap pemerintah dalam rapat. Dia pun menyampaikan permintaan maafnya tanpa mengurangi rasa hormat terhadap jajaran pemerintah.

"Ada hal-hal yang disampaikan agak bombastis. Bikin publik ramai, gaduh tapi miskin follow up," lanjut Arsul.

"Yang kami mau di DPR itu adalah follow up yang harus jelas," ujarnya.

Dia mengatakan jangan hanya berhenti di statement ada Rp 349 triliun tindak pidana pencucian uang yang menyeret Kemenkeu. Namun, setelah itu menurutnya tidak jelas.

Arsul menekankan mestinya Mahfud bisa lebih fokus terhadap follow up persoalan tersebut.

"Dari yang sudah-sudah disampaikan ke aparatur penegak hukum. Kan namanya PPATK itu menyampaikan laporan setiap 6 bulan kepada DPR," tutur Arsul. 

Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD mengaku siap hadiri rapat terkait isu transaksi janggal Rp 349 triliun di Kemenkeu. Dia memastikan siap datang dengan menge-tweet di akun Twiiternya, @mohmahfudmd pada Minggu 26 Maret 2023. 

"Bismillah. Mudah-mudahan Komisi III tidak maju mundur lagi mengundang. Saya Menko Polhukam/Ketua KNK-pp-TPPU. Saya sudah siap hadir," kata Mahfud dikutip dari akun Twitter-nya.

Dia pun menantang beberapa anggota Komisi III DPR yang sebelumnya berbicara lantang terkait isu tersebut seperti Benny K Harman, Arteria Dahlan dan Arsul Sani. 

"Saya tantang saudara Benny K. Harman juga hadir dan tidak beralasan ada tugas lain. Begitu juga saudara Arteria dan saudara Arsul Sani. Jangan cari alasan absen," tutur Mahfud.
 

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDIP, I Wayan Sudirta

Komisi III DPR Minta Kapolri Tuntaskan Kasus Penembakan Paskibraka di Semarang

Anggota Komisi III DPR RI, I Wayan Sudirta mengaku prihatin dengan peristiwa besar yang dialami institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Sebab, bertubi-tubi lemba

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024